Gegara Saling Ejek di Medsos, Picu Tawuran Pelajar Tutar-Polman
TANGKAP LAYAR : Tawuran antar pelajar di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar.

Gegara Saling Ejek di Medsos, Picu Tawuran Pelajar Tutar-Polman

TUTAR,- Puluhan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Polewali Mandar, terekam kamera warga, saat terlibat tawuran.

Dalam rekaman video pendek yang beredar luas di media sosial, terlihat para pelajar terlibat baku pukul dan saling tendang, mengakibatkan sejumlah sepeda motor tampak berjatuhan di jalanan.

Peristiwa sempat memicu kepanikan, apalagi tawuran melibatkan dua kelompok pelajar ini, terjadi di sekitar pemukiman warga.

Beruntung, peristiwa tawuran ini berhasil dihentikan warga setempat, sebelum jatuhnya korban. Dua kelompok pelajar yang terlibat tawuran berasal dari kampung berbeda, namun sekolah di tempat sama.

Diketahui, peristiwa tawuran ini, terjadi di Kelurahan Taramanu, Kecamatan Tutar, Senin (15/11) lalu. Tawuran dipicu ketersinggungan, akibat saling ejek di media sosial.

“Jadi awal kejadiannya ada ketersinggungan antara pelajar yang tinggal di Kelurahan Taramanu dengan pelajar yang tinggal di Desa Podapoda. Dalam hal ini awal kejadiannya bermula dari ketersinggungan melalui medsos,” ungkap Kapolsek Persiapan Tutar, IPDA Slamet Sutopo saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (19/11/2021).

Menurut Slamet, ada salah satu kelompok menyampaikan informasi di media sosial, bernada kasar dan setelah diselidiki tidak terbukti kebenarannya.

“Ada penyampaian hal-hal yang  tidak benar. Sehingga ketemulah mereka di sekolahnya. Ketersinggungan terjadi, sehingga dia (pelajar) keluar dari lingkungan sekolah, bertemu, adu mulut dan terjadilah perkelahian tangan kosong,” sambung Slamet.

Pasca kejadian, Slamet mengaku langsung turun ke lokasi bersama anggotanya, untuk melakukan pengamanan mengantisipasi terjadinya tawuran susulan.

Ia juga mengimbau kedua belah pihak termasuk orang tua para pelajar, untuk menahan diri serta tidak terpancing dengan hal-hal yang bisa menimbulkan keributan.

“Langkah-langkah yang dilakukan, kita sudah turun ke lokasi tempat kejadian. Memberi himbauan kepada pelajar serta masyarakat yang ada di lingkungan sekolah, termasuk menemui pelajar yang berselisih paham dan orang tuanya, agar tidak melakukan tindakan yang bisa menimbulkan keributan,” pungkas Slamet.

Rencananya, kedua belah pihak yang terlibat tawuran akan dipertemukan polisi untuk dilakukan mediasi pada Senin (22/11) mendatang. Proses mediasi akan menghadirkan para orang tua pelajar yang terlibat tawuran, tokoh masyarakat dan petugas terkait. (Thaya)

__Terbit pada
19/11/2021
__Kategori
Peristiwa