7 Warga Batupanga Daala Tinggalkan Perantauan Dalam Kondisi Malaria, Dinkes Lakukan Penyelidikan

7 Warga Batupanga Daala Tinggalkan Perantauan Dalam Kondisi Malaria, Dinkes Lakukan Penyelidikan

LUYO,- Waspada menyebaran penyakit malaria, sedikitnya 7 warga Desa Batupanga Daala, Kec.Luyo, Kab.Polewali Mandar, diketahui terserang penyakit akibat gigitan nyamuk ini, dalam waktu yang hampir bersamaan.

Dari ketujuh warga tersebut 1 diantaranya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kab.Polewali Mandar, untuk mendapat perawatan lebih intensif.

Untuk memastikan asal usul penyakit yang ditularkan gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit ini, pada Sabtu siang (12/01/19) Dinkes Polman, melalui Pengelola Program Tular Vektor, H Saldy Kursani, bersama Bidan Desa Batupanga Daala,  Juliani, langsung mendatangi alamat sejumlah warga yang terinfeksi, untuk menyelidiki asal usul penyebaran penyakit ini, guna mengantisipasi penularan ke warga lainnya.

“ jadi selain untuk memeriksa kondisi warga yang terserang penyakit ini, maksud kunjungan ini adalah untuk mencari tau asal usul penyebaran penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk ini “ kata H Saldy Kursani, kepada wartwan.

Masih kata Saldy, hal ini dilakukan apalagi sejak tahun 2015 kemarin, Kab.Polewali Mandar sudah dinyatakan bebas dari penyakit Malaria “ jadi kita harus pastikan penyebaran virus penyakit malaria sifatnya tidak lokal, artinya virus bukan berasal dari daerah ini, tapi ada kemungkinan diderita pasien saat berada di daerah lain, soalnya pada tahun 2015 lalu, kementrian kesehatan sudah memastikan daerah Polewali Mandar sudah terbebas dari penyakit malaria “ ujarnya.

Dari keterangan salah pasien bernama Udin (51 tahun), diketahui penyakit malaria ini dideritanya saat bekerja di daerah Penajam, Kalimantan Timur “ gejala penyakit ini mulai saya rasakan saat masih bekerja di penajam, karena takut terjadi apa-apa, saya akhirnya meminta untuk dipulangkan ke kampung, setelah sebelumnya saya sempat lakukan pemeriksaan dan di beri obat “ ungkap Udin.

Di Penajam, Kalimatan Timur, Udin bersama 8 warga lainnya di daerah ini, tinggal di tengah hutan dan bekerja sebagai penebang pohon “ di lokasi kerja memang kondisinya rawan pak, kami tidur di tengah hutan, hanya menggunakan tenda sebagai atap, tidak ada kelambu dan banyak nyamuk “ kisah Udin yang masih terbaring lemah di rumahnya.

Selain Udin, cerita yang tidak jauh berbeda juga disampaikan Rudi (24 tahun), yang mengaku sempat jalani perawatan di Puskesmas di daerah Penajam, setelah diduga terserang penyakit malaria “ tapi waktu itu saya memaksa untuk pulang, apalagi waktu itu ada beberapa pasien yang meninggal dunia, dengan gejala penyakit yang sama dengan saya “ cerita Rudi yang kin telah pulih dari penyakit dideritanya.

Sementara itu, bidan Desa Batupanga Daala, Juliani, mengaku telah melakukan pemeriksaan intensif pada 7 warga di daerah ini yang pulang dari perantauan dengan kondisi terinfeksi penyakit malaria, bahkan para penderita telah mendapat penanganan itensif dari Puksemas setempat “ semuanya sudah diintervensi petugas Puskemas, ada beberapa yang masih jalani perawatan di puskesmas, dan di rujuk ke rumah sakit, sementara lainnya sudah dibolehkan pulang karena kondisinya membaik, keluarga penderita juga telah kita himbau ke puskemas untuk dilakukan pemeriksaan, mengantisipasi jangan sampai mereka tertular penyakit malaria “ jelas Juliani. (Thaya)

__Terbit pada
12/01/2019
__Kategori
kesehatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *