6 Desa di Mamasa sudah 2 Pekan Terisolir gegara Longsor
Foto istimewa : Kondisi longsor tutup jalan buat 6 desa terisolir di Mamasa.

6 Desa di Mamasa sudah 2 Pekan Terisolir gegara Longsor

MAMASA,- Enam desa di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), sudah dua pekan dilaporkan terisolir gegara material longsor yang menutup akses jalan utama hingga tidak dapat dilalui kendaraan. Akibatnya warga setempat kesulitan beraktivitas.

“Kondisi ini sudah berlangsung dua pekan, jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat dan roda dua sehingga aktivitas perekonomian masyarakat sangat terganggu,” kata Kalaksa BPBD Mamasa Gusti Hermiawan kepada wartawan melalui pesan singkat, Senin (08/12/2025).

Tanah longsor itu terjadi di wilayah Desa Pariangan, kecamatan Tabulahan, Jumat (21/11). Enam desa terdampak yaitu Periangan, Tabulahan, Saluleang, Peu, Gandang Dewata, dan Salubakka.

“Enam desa terdampak sejak Jumat masih terisolir. upaya pembukaan akses masih terus diupayakan,” ungkap Gusti.

Menurut Gusti, tanah longsor terjadi akibat tingginya curah hujan yang melanda daerah ini.  Kondisi itu membuat tebing tinggi di sisi jalan menjadi labil hingga longsor membawa material tanah bercampur bebatuan besar.

“Longsor terjadi karena tingginya tingginya curah hujan di wilayah tersebut dan faktor kontur tebing sisi jalan, serta kondisi tanah dan batuannya yang labil,” terangnya.

Lebih lanjut Gusti menuturkan lokasi longsor sulit dijangkau alat berat. Selain karena medannya curam, kondisi tanah menuju lokasi juga masih labil.

“Alat berat telah dikerahkan, namun karena medan yang curam serta kondisi tanah yang labil membuat proses penanganan berlangsung lambat,”ucapnya.

Gusti menyebut Bupati Mamasa Welem Sambolangi telah ke lokasi dan berkoordinasi dengan pihak Balai Jalan untuk membantu pembersihan material longsor.

“Bupati sudah turun ke lokasi untuk memantau dan berkoordinasi dengan balai jalan untuk membantu pembersihan material longsor,” pungkasnya.

Sementara Kepala Desa Gandang Dewata Pilemon mengatakan jalan yang tertutup longsor merupakan akses utama menuju desa terdampak. Diakui, lambannya penanganan karena jarak dari ibu kota menuju lokasi longsor cukup jauh dan kondisinya labil.

“Memang jalan yang tertutup longsor merupakan akses utama menuju desa lain. Memang agak jauh jarak dari ibukota dan jalannya labil,” imbuhnya.

Dia menyebut ketinggian longsor yang menutup jalan mencapai 20 meter. Didominasi didominasi bebatuan besar.

“Tinggi longsornya kurang lebih 20 meter, agak parah karena batu-batu besar semua bersusun naik,” tutupnya. (thaya)

__Terbit pada
08/12/2025