
Aktivis Risal Landolalan Apresiasi Gubernur SDK Anggarkan Rp 16 M Perbaiki Jalan Tabone-Nosu-Pana di Mamasa
MAMASA,- Aktivis sekaligus tokoh pemuda Risal Landolalan mengapresiasi Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka (SDK), yang telah mengalokasikan anggaran Rp 16 Miliar untuk perbaikan jalan poros Tabone – Nosu – Pana. Pengalokasian anggaran tersebut diakui sebagai bukti nyata SDK penuhi janji saat kampanye di Desa Mamullu, Pana.
“Selama bertahun-tahun, kondisi jalan Tabone, Nos dan Pana sangat memprihatinkan dan sering menjadi bahan diskusi di media sosial. Namun, diawal pemerintahannya, bapak Gubernur SDK langsung merealisasikan janjinya untuk perbaikan jalan ini. Kami sebagai masyarakat sangat berterima kasih atas perhatian beliau,” kata Risal dalam keterangannya, Jumat (14/03/2025).
Meski demikian, Risal berharap alokasi anggaran tersebut tidak berhenti sampai di situ saja. Dia meminta Gubernur SDK tetap mengalokasian anggaran tambahan dalam APBD agar pembenahan jalan Tabone, Nosu dan Pana bisa tuntas.
“Kami berharap ada tambahan anggaran dari APBD agar jalan Tabone-Nosu-Pana benar-benar bisa tuntas. Tidak hanya sebagian saja, apalagi ini adalah akses penting bagi masyarakat, dan perlu diperbaiki secara menyeluruh,” ujarnya.
Risal juga meminta DPRD Sulawesi Barat terus mendorong alokasi anggaran tambahan untuk perbaikan jalan Tabone, Nosu dan Pana. Serta menjalankan fungsi pengawasan agar anggaran Rp16 miliar yang telah dialokasikan Gubernur SDK, dapat digunakan secara maksimal dan tepat sasaran.
“Kami juga meminta anggota DPRD Provinsi Sulbar untuk ikut terlibat dalam pengawasan pelaksanaan anggaran ini. Jangan sampai anggaran yang sudah disiapkan tidak dikerjakan dengan baik. Masyarakat berharap pekerjaan ini benar-benar maksimal sehingga manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang,” tegasnya.
Untuk diketahui, jalan poros Tabone, Nosu dan Pana telah lama mengalami kerusakan parah dan menjadi keluhan utama warga setempat apalagi saat musim penghujan. Masyarakat berharap perbaikan jalan dapat segera terealisasi sehingga akses transportasi lebih lancar dan berdampak positif bagi perekonomian daerah. (rls)