Cerita Sukamdani, Sukses Budidaya Semangka di Sawah Kering Desa Campurjo Polman
POLEWALI MANDAR,- Seorang pria bernama Sukamdani (50) sukses membudidayakan tanaman semangka memanfaatkan areal persawahan kering di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Budidaya semangka dilakukan untuk mensiasati sepetak sawah miliknya yang belum bisa ditanami padi akibat kemarau.
“Kan kemarau, kita manfaatkan untuk tanam semangka,” kata Sukamdani kepada wartawan, Senin (06/10/2024).
Sukamdani merupakan warga Desa Campurjo, Kecamatan Wonomulyo. Semangka dibudidayakan di areal persawahan yang terletak di Dusun Kamakaco, Desa Campurjo.
Setelah 70 hari berproses, Sukamdani akhirnya menikmati hasil dari kerja kerasnya. Dibantu sanak keluarganya, dia mulai memanen buah semangka yang dibudidayakan di lahan seluas 18 are.
Menurut Sukamdani, ide membudidayakan semangka timbul setelah melihat sejumlah petani lain melakukan hal serupa. Dia menyebut budidaya semangka memang cocok dilakukan saat kemarau.
“Begini, saya kepikiran menanam semangka karena teman-teman di sini saya lihat menanam semangka. Jadi saya kepikiran menanam semangka,” tuturnya.
“Kan tidak hujan. Untuk budidaya semangka memang bagus dilakukan kalau tidak hujan,” sambung Sukamdani.
Diakui Sukamdani, hasil budidaya semangka ini cukup lumayan. Sekali panen, bisa memetik 400 buah semangka. Harga jualnya bervariatif, pada kisaran Rp 10 ribu – Rp 35 ribu perbuah tergantung ukuran buah semangka.
“Hasilnya lumayan, kalau untuk luas lahan 18 are, bisa panen 400 buah. Dijual seharga 10 ribu sampai 35 ribu perbuah tergantung ukurannya,” pungkas Sukamdani meyakinkan. (thaya)