Massa aksi berdialog dengan sejumlah anggota DPRD Sulbar, Kamis (26/09/2024). ist

Soroti Program Pemprov, Mahasiswa Bawa Keranda Mayat Geruduk Gedung DPRD Sulbar

MAMUJU,- Gedung DPRD Sulbar di Kabupaten Mamuju, digeruduk ratusan mahasiswa. Mereka mengusung keranda mayat menyoroti sejumlah kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar.

“Itu simbol matinya hati nurani pemerintah terhadap rakyatnya,” kata Koordinator aksi Rijal kepada wartawan, Kamis (26/09/2024).

Aksi unjuk rasa yang mewarnai pelantikan anggota DPRD Sulbar periode 2024-2029, berlangsung Kamis (26/09) kemarin.

Aksi sempat diwarnai ketegangan. Massa yang memaksa masuk ke dalam gedung DPRD Sulbar, terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian dan Satpol PP yang melakukan pengamanan.

Beruntung ketegangan tidak berlangsung lama. Sejumlah anggota DPRD akhirnya bersedia keluar dari ruangan dan menemui mahasiswa untuk diajak berdialog terkait tuntutan mereka.

Dalam aksinya, mahasiswa membawa sejumlah tuntutan. Di antaranya meminta penghentian perubahan anggaran yang merusak program strategis dan kebijakan penanggulangan kemiskinan yang lebih efektif.

Mahasiswa juga meminta transparansi biaya program beasiswa, serta meminta persoalan tambang yang cacat prosedur dan merusak lingkungan ditertibkan

Rijal berharap aspirasi yang mereka suarakan mendapat perhatian dari anggota DPRD yang baru saja dilantik. Sebab, sudah berulang kali mereka berunjuk rasa di kantor Gubernur Sulbar, namun Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin enggan menemui.

“Kami sudah beberapa kali melakukan demo di kantor gubernur, namun tidak perna ditemui Pj Gubernur. Sehingga hari bertepatan dengan pelantikan DPRD Sulbar kami kembali melakukan demo dan berharap tuntutan kami disampaikan ke ekskutif,” pungkasnya.

Setelah berdialog dengan sejumlah anggota DPRD Sulbar, mahasiswa kemudian membubarkan diri dengan tertib. (fr/thaya)

__Terbit pada
27/09/2024
__Kategori
Pemerintahan, Sosial