Percepat Perekaman KTP-El Pemilih Pemula, Disdukcapil Polman Dapat Bantuan Alat Perekam
POLEWALI MANDAR,- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, mendapat bantuan tambahan alat perekam Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-El). Keberadaan alat tersebut diharap dapat mempercepat proses perekaman KTP-El khususnya bagi 10 ribu pemilih pemula di daerah ini.
“Masih ada 10 ribu lebih wajib pilih bagi pemula tidak punya KTP perlu mendapat perekaman segera,” kata Pj Bupati Polman, Muhammad Ilham Borahima kepada wartawan, Kamis (01/08/2024).
Bantuan alat perekaman tersebut diserahkan langsung Pj Bupati Polman Muhammad Ilham Borahima kepada Kepala Disdukcapil Poman Astuty Azwar, Kamis (01/08).
Menurut Ilham, keterbatasan alat kerap menjadi persoalan yang menghambat proses perekaman KTP-El. Diakui, hal tersebut tidak hanya terjadi di Kabupaten Polman namun pada semua Kabupaten di Sulawesi Barat.
“Ini yang selalu menjadi keluhan, keterbatasan alat perekaman, hampir semua di kantor Capil di Sulbar ini alami hal yang sama,” terangnya.
Ilham berharap, bantuan alat mobole tersebut dapat mempercepat kerja Disdukcapil Polman, menuntaskan perekaman KTP elektronik bagi 10 ribu pemilih pemula dengan sistem jemput bola.
“Dengan mendatangi warga atau jemput bola ke desa pelosok, seperti di Tutar, Bulo dan Matangnga. Serta memberikan pelayanan maksimal tanpa antrean di Kantor Disdukcapil Polman,” pungkasnya.
Berdasarkan data Disdukcapil Polman, masih ada sebanyak 10.154 pemilih pemula di daerah ini yang belum memiliki KTP. Mereka tersebar pada 16 kecamatan di daerah ini.
Pemilih pemula tersebut berada pada rentang usia 16 tahun dan akan berusia 17 tahun jelang hari pemungutan suara pada Pilkada serentak, 27 November 2024 mendatang.
Disdukcapil Polman memiliki waktu selama lebih kurang tiga bulan, untuk menuntaskan perekaman KTP-EL pemilih pemula tersebut.
Sementara Kepala Disdukcapil Polman Astuty mengatakan, pinjaman alat perekaman mobile tersebut berkat upaya Ilham Borahima membangun komunikasi ke pusat.
“Memang kendala kita selama ini ada di keterbatasan alat untuk percetakan KTP-E, adanya alat ini kami optimis bisa menyelesaikan 10 ribu lebih pemilih pemula tidak punya KTP-E,” tandasnya. (thaya)