Kepala Inspektorat Polman Ahmad Saifuddin di tengah massa aksi unjuk rasa, Kamis (13/06/2024). ist

Demo Tuntut Pencopotan Kades di Polman Memanas, Kepala Inspektorat Nyaris Diamuk Massa

POLEWALI MANDAR,- Aksi unjuk rasa warga di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menuntut pencopotan Kepala Desa (Kades) Lekopadis bernama Dermawan yang dituding korupsi diwarnai keributan. Kepala Inspektorat Polman Ahmad Saifuddin yang menemui massa aksi nyaris jadi korban amukan massa.

Pantauan wartawan, Kamis (13/06), aksi unjuk rasa berlangsung di halaman Kantor Bupati Polman, Jalan Manunggal, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali.

Keributan bermula ketika Ahmad Saifuddin hendak merebut pengeras suara, dari koordinator lapangan aksi bernama Muhammad Rizal yang sedang melakukan orasi.

Massa tersulut emosi berupaya menyerang Ahmad Saifuddin namun dihalau petugas keamanan. Massa juga sempat berupaya mengejar Ahmad Saifuddin hingga ke dalam kantor Bupati.

Dalam aksinya, massa membawa sejumlah spanduk. Salah satunya bertuliskan tuntutan agar Kades Lekopadis Dermawan dicopot dari jabatannya.

“Insiden seperti tadi kami dari masyarakat sama sekali tidak menginginkan, melihat hal seperti tadi dari pihak inspektorat melakukan bentuk kekerasan baik secara fisik dan itu pandangan masyarakat itu sudah bukan secara profesional, hal seperti itu tadi sama sekali tidak bisa membenarkan, saya masih berbicara dan dia sudah terburu-buru mengambil mik (mikrofon) dari saya,” kata koordinator aksi, Muhammad Rizal kepada wartawan, Kamis (13/06/2024).

Menurut Rizal, tindakan Ahmad Saifuddin tidak bisa dibenarkan. Insiden tersebut akan dilaporkan kepada pihak berwajib.

“Persoalan pemukulan tadi akan kita lapor ke Polres,” ungkapnya menegaskan.

Diakui Rizal, aksi unjuk rasa digelar sebagai bentuk kekecewaan terhadap Kades Lekopadis yang dianggap telah melakukan korupsi. Dia mendesak agar Dermawan dicopot dari jabatannya sebagai Kades.

“Persoalan kenapa demo sekarang ini karena sudah melanggar, di mana korupsi yang pertama dilakukan dengan bahasa tidak akan melakukan korupsi lagi, tapi sekarang ini dia melakukan, itu berarti sudah tidak bertanggung jawab atas apa (kepercayaan) yang diberikan masyarakat Lekopadis. Harapan besar kami copot kepala desa Lekopadis,” jelasnya.

Menanggapi tuntutan massa aksi, Pj Bupati Polman Muhammad Ilham Borahima mengaku sudah memerintahkan Tim Inspektorat bersama Dinas Pengembangan Masyarakat Desa (PMD) untuk turun melakukan pemeriksaan terkait dugaan korupsi yang dilakukan Dermawan. Hanya saja pihaknya belum menerima laporan hasil pemeriksaan tersebut.

“Tuntutan masyarakat Lekopadis ini adalah tuntutan proses yang mengarah pada pelanggaran hukum, maka kita turunkan tim Inspektorat bersama PMD beberapa minggu lalu, dan sampai hari ini hasilnya belum dilaporkan kepada saya seperti apa temuan inspektorat. Oleh karena itu saya belum bisa menyatakan keputusan selanjutnya untuk menyikapi persoalan yang muncul di desa Lekopadis,” ujarnya.

Meski begitu, dia memastikan akan bertindak sesuai aturan jika Kades Dermawan terbukti bersalah.

“Jika hasil temuan inspektorat mengandung unsur pidana, tentu saya harus bertindak segera menyelesaikan ke jalur hukum. Persoalan ini tetap prinsipnya kita asas pra duga tak bersalah,” tandas Ilham.

Ilham juga mengaku akan berupaya melakukan mediasi agar persoalan melibatkan massa dengan Ahmad Saifuddin dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

“Kalau insiden tadi, juru bicara (massa) menghendaki supaya ada permohonan maaf. Saya akan melakukan mediasi kepada masyarakat dan kepala Inspektorat,” pungkasnya. (thaya)

__Terbit pada
13/06/2024