Guru dan Murid Karate Terlibat Kasus Pengeroyokan Tewaskan Remaja di Polman
POLEWALI MANDAR,- Polisi telah mengamankan enam pelaku yang terlibat kasus pengeroyokan hingga tewaskan seorang remaja berinisial AR (16 tahun) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Dari enam pelaku, polisi mengungkap jika lima diantaranya merupakan guru dan murid karate.
Berdasarkan pantauan wartawan, Selasa (05/12), empat pelaku dihadirkan polisi saat menggelar konferensi pers di Polres Polman.
Keempat pelaku tampak mengenakan rompi berwarna orange serta memakai masker berwarna putih. Polisi juga memborgol tangan keempat pelaku.
Polisi menyebut dua pelaku lain tidak dihadirkan karena statusnya masih di bawah umur.
“Pelaku RO memberitahu sepupunya inisial Y seorang guru karate yang kemudian mengajak murid-muridnya inisial PH, FE, FM dan AL untuk menemani RO dan mereka janjian untuk bertemu di stadion. Kemudian kelompok pelaku menunggu di depan pintu gerbang masuk stadion,” kata Kapolres Polman AKBP Agung Budi Leksono saat menggelar konferensi pers di kantonya, Selasa (05/12/2023).
Lebih lanjut Agung mengungkapkan, korban tiba di lokasi kejadian ditemani saudaranya berinisial W. Saat berjalan menuju pintu gerbang stadion, korban bersama saudaranya langsung diserang para pelaku.
“Korban sempat berlari namun dikejar. Salah satu pelaku sempat memukul kepala korban menggunakan dobel stik, ” jelas Agung.
Aksi pengeroyokan usai setelah dihentikan warga. Pelaku lalu kabur meninggalkan lokasi kejadian. Sementara korban yang tidak sadarkan diri dilarikan ke Rumah Sakit Hajja Andi Depu untuk mendapat pertolongan hingga akhirnya meninggal pada Senin kemarin (04/12).
Anak tersebut meninggal sore kemarin,” jelas Agung.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Polman AKP M Reza Pranata menyebut, korban W yang merupakan kakak korban turut mengalami luka usai dikeroyok.
“Korban ada dua, satu korban dewasa inisial W mengalami luka sobek di bagian kepala,” ungkapnya.
Reza menyebut pelaku menganiaya korban menggunakan dobel stik, bambu dan kayu. Pihaknya masih mencari barang bukti bambu yang digunakan pelaku.
“Namun saat ini masih kita lakukan pencarian barang bukti menggunakan bambu,” pungkasnya.
Diketahui, insiden pengeroyokan terjadi di Jalan Stadion S Mengga, Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, Rabu malam (29/11) sekitar pukul 21.00 Wita. Enam pelaku masing-masing berinsial Y (27), RO (19), PH (18), FE (18), FM (17) dan AL (17). (thaya)