Serma Zaenal menguji pompa hydrant yang dirakitnya, Sabtu (18/11/2023).

Inovasi Prajurit TNI Rakit Pompa Hydrant Atasi Kesulitan Air di Polman

POLEWALI MANDAR,- Prajurit TNI bernama Serma Zaenal berinovasi menciptakan pompa hydrant untuk mengatasi kesulitan warga mendapatkan air bersih di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Alat ini tidak menggunakan listrik maupun bahan bakar sebagai penggerak.

“Ini tanpa listrik tanpa bahan bakar, cara kerjanya menggunakan tenaga air dan angin. Ada benturan antara udara dengan air sehingga menimbulkan tekanan sehingga mendorong air ke tempat lebih tinggi,” kata Serma Zaenal kepada wartawan, Sabtu (18/11/2023).

Inovasi pompa hydrant yang mengandalkan tekanan air dan udara sebagai penggerak ini,  diterapkan Serma Zaenal di Dusun Leppan, Desa Kelapa Dua, Kecamatan Anreapi. Setiap kemarau, warga di daerah ini kesulitan mendapatkan air bersih karena pemukiman mereka berada di ketinggian serta jauh dari sumber air yang berada di dataran rendah.

“Awal mulanya itu mungkin karena el nino berkepanjangan, sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih. Kami bersama warga berinisiatif mencari alternatif untuk memompa air dari tempat rendah ke pemukiman warga yang jaraknya sekira 70 meter vertical (dari lokasi pompa),” terang prajurit yang bertugas di Kodim 1402/Polman tersebut.

Lebih lanjut Zaenal mengungkapkan, jika pompa hydrant yang dirakitnya secara khusus terbuat dari bahan sederhana. Terdiri dari sepotong pipa berukuran 2 inci yang panjangnya mencapai 1 meter. Pada bagian dalam dan luar pipa diberi masing-masing satu klep untuk mengatur tekanan air.

Sementara pada bagian atas hydrant diberi barometer untuk mengetahui kemampuan daya dorong air yang akan dialirkan. Pompa hydrant lalu dipasang secara vertikal di sekitar daerah aliran air yang tidak pernah kering, sehingga mampu bekerja secara terus menerus sepanjang hari.

”Di dalam pompa terdapat dua klep, satu klep buang satu klep tabung. Klep tabung mengatur tekanan udara di dalam tabung, semakin cepat dia bergerak maka semakin lambat tenaganya, berbanding terbalik dengan klep buang yang berada di luar tabung. Barometer itukan indikator saja untuk melihat tekanan (air dalam pompa),” bebernya.

“Pompa hydrant beroperasi non stop selama 24 jam terus menerus. Alhamdulillah setelah coba kita pasang dengan konstruksi seperti ini, karena memang pompa ini sebenarnya mengandalkan tekanan air jadi harus ada elevasi kemiringan antara sumber air dengan letak pompa,” sambung Zaenal.

Zaenal juga mengungkapkan jika pompa hydrant ini mampu memompa air hingga 9000 liter per hari dan telah dimanfaatkan sedikitnya 20 kepala keluarga (kk). Air yang keluar dari pompa hydrant dialirkan melalui pipa berukuran setengah inci sepanjang 400 meter hingga mendekati pemukiman warga.

“Inikan sumber air kita tidak begitu besar, jadi kemampuannya sekira 9000 liter perhari dan telah dimanfaatkan sekira 20 kk. Jarak pompa dengan perkampungan sekira 800 meter sedangkan ketinggiannya selisih 70 meter, karena pipa tidak mencukupi jadi kami buat penampungan di jarak 400 meter, warga sudah lebih dekat dan tidak kesulitan lagi mendapatkan air bersih,” ujarnya.

Diakui Zaenal, biaya yang dihabiskan untuk merakit pompa hydrant ini sekira Rp 6 juta, terkumpul dari swadaya bersama warga serta bantuan Dandim 1402/Polman. Menurutnya, inovasi pompa hydrant tersebut merupakan salah satu program TNI untuk menyediakan sumber air bagi warga.

“Dananya swadaya warga serta ada bantuan dari komandan kodim, karena sebenarnya ini inisiasi dari komandan kodim bahwa Babinsa harus mengatasi kesulitan yang dialami masyarakat di wilayah, salah satunya dengan menyediakan sumber air bersih istilahnya TNI manunggal air,” tandasnya Zaenal.

Salah satu warga setempat bernama Bakri mengaku bersyukur dengan adanya pompa hydrant inovasi prajurit TNI. Menurutnya, keberadaan pompa hydrant ini telah mengatasi kesulitan mereka untuk mendapatkan air bersih, karena selama ini harus ke kampung tetangga mencari air khususnya saat musim kemarau melanda.

“Dulu kami sangat kesulitan air, bahkan kadang tidak mendapatkan air apalagi saat kemarau. Alhamdulillah sekarang air sudah dekat, lancar lagi, kami sangat bersyukur dengan adanya inovasi pak tentara, apalagi air yang dialirkan sangat bersih cocok untuk diminum,” pungkasnya. (thaya)

 

__Terbit pada
19/11/2023