Pohon Kurma Tumbuh di Desa Karama-Polman, Buahnya Manis dan Dijadikan Obat
TINAMBUNG,- Jika selama ini ada anggapan bahwa pohon kurma hanya dapat berbuah jika tumbuh di negara arab, ternyata itu salah. Buktinya, beberapa tempat di Indonesia, terdapat pohon kurma yang mampu tumbuh subur dan berbuat lebat layaknya di negara Arab.
Salah satunya terdapat di halaman rumah warga bernama Andi Patongai, di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
“Pertama kali berbuah bulan Desember lalu, buahnya manis, rasanya tidak berbeda dengan kurma Arab yang selama ini kita kenal,” kata cucu Andi Pantongai, Andi Febrina yang dikonfirmasi wartawan, Kamis kemarin (13/04/2023).
Rumah Andi Patongai terletak di belakang Masjid Darussaadah Desa Karama, Kecamatan Tinambung. Rumah ini berjarak sekira 100 meter dari pesisir pantai Karama.
Febriana menyebut, pohon kurma yang tumbuh di halaman depan rumah kakeknya, tidak sengaja ditanam. Diakui, sang kakek waktu itu memiliki kebiasaan membuang biji kurma di pekarangan rumah. Tanpa diduga ada biji yang tumbuh hingga akhirnya berbuah seperti sekarang.
“Bisa dibilang tumbuh secara alami karena tidak sengaja ditanam. Setelah kurang lebih sepuluh tahun, ternyata berbuah,” ungkapnya.
Buah kurma dari pohon yang tumbuh di halaman rumah warga Desa Karama, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar, Kamis (13/04/2023).
Sementara warga setempat bernama Harmina menuturkan, pohon kurma setinggi tujuh meter itu terus berbuah lebat hingga memasuki bulan ramadhan tahun ini. Hanya saja, kencangnya tiupan angin membuat buah kurma berguguran.
“Mulai berbuah pada bulan dua belas, langsung banyak buahnya, sampai bulan ramadhan ini masih berbuah, tapi karena kencang angin buahnya rontok sedikit-sedikit,” ujarnya.
Harmina mengatakan, saat pohon kurma masih ini berbuah lebat, banyak warga yang berdatangan untuk menyaksikan kebenarannya sambil mengambil foto. Mereka mengaku heran, lantaran tidak menduga di daerah ini ada sepohon kurma yang tumbuh subur dan berbuah lebat.
“Kita semua heran, karena tidak pernah diduga bisa berbuah. Apalagi ini yang kita tau tanaman kurma hanya tumbuh di Arab. Karena ini baru pertama kali, kita sengaja tidak buat heboh mengantisipasi ada ada anak-anak yang usil, apalagi ini baru pertama kali ada pohon kurma di daerah kita yang berbuah,” terangnya.
Dia juga mengungkapkan, jika warga setempat masih sempat menikmati buah kurma yang tumbuh di tempat ini. Rasanya diakui lebih manis dibanding buah kurma pada umumnya.
“Rasanya lebih manis, kalau kita letakkan langsung dikerubungi semut, ada juga yang buat jus karena rasanya memang enak,” ujarnya Harmina sambil tersenyum.
Bahkan kata Harmina, tidak sedikit warga yang sengaja mengumpulkan buah kurma muda yang rontok ditiup angin, karena diyakini berkhasiat sebagai obat penyubur kandungan.
“Ada beberapa ibu-ibu yang kumpulkan buah kurma yang masih muda karena diyakini bisa menyuburkan kandungan,” pungkasnya. (emd/thaya)