Panen cabe di Dusun Landi Baru, Desa Baru, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polewali Mandar

Warga Landi Baru Antusias Ubah Lahan Gersang menjadi Produktif

SEBUAH hamparan dipadati tanaman cabe siap panen. Hamparan itu sebelumnya merupakan lahan gersang,  ditempati warga mengembala sapi. Hasilnya menggembirakan. Mendorong semangat warga memaksimalkan lahan yang selama ini terabaikan di kampungnya.

Hamparan gersang yang kini berubah menjadi lahan produktif itu terletak di Dusun Landi Baru, Desa Baru, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polewali Mandar.

Sebelumnya warga Landi Baru kebanyakan sebagai petani penggarap atau pekerja serabutan di kampung lain. Padahal di kampungnya tidak sedikit lahan bisa menjadi sumber penghidupan.

Kepala Dusun Landi Baru, Baharuddin mengatakan pemanfaatan lahan gersang di kampungnya mulai dilakukan tahun 2019 lalu. Berawal setelah dirinya melihat buku bacaan di perpustakaan mengenai lahan gersang di suatu daerah menjadi produktif dengan tanaman tertentu.

Baharuddin juga melihat tayangan di televisi terkait pemanfaatan lahan. Setelah itu, pria 45 tahun itu mengajak beberapa warganya mendiskusikan hal tersebut. Mereka tidak hanya antusias merespon. Lebih dari itu, mendesak segera dibuat percontohan.

“Awalnya saya membaca buku di perpustakaan dan melihat tayangan di televisi terkait pemanfaatan lahan tandus agar bisa menjadi sumber penghasilan. Kemudian saya mengajak beberapa warga bincang-bincang untuk mencoba memulai dengan membuat percontohan. Alhamdulillah mereka sangat bersemangat segera memulai, semangat itu terpelihara terus sampai sekarang,” tutur Baharuddin, menceritakan perjalanan awal menyulap lahan gersang di kampungnya menjadi produktif.

Menurut Baharuddin, awalnya warga menanam bibit bawang merah, dilanjutkan dengan tanaman tumpangsari lainnya. Semuanya dilakukan secara swadaya dengan modal semangat.

“Mulai kegiatan pembersihan lokasi sampai pengolahan lahan menggunakan mesin pengolah sawah atau dompeng “pinjaman”, serta menyiapkan bibit, semua bermodal semangat swadaya petani,” ujar Baharuddin.

Setelah hampir tiga tahun berjalan, warga membudidayakan tanaman lain yaitu cabe. Saat ini, ada tiga lokasi pengembangan yang semuanya ditanami cabe dan telah memasuki masa panen. Penanaman cabe pada areal satu hektar mendapat dukungan pemerintah sebagai Program Desa Inklusi di Desa Baru dengan nama budidaya cabe.

Baharuddin menyebut, hasil budidaya tanaman cabe yang telah berlangsung sejak delapan bulan terakhir cukup menggembirakan. Diakui mampu meningkatkan perekonomian warga setempat.

“Alhamdulillah, sudah beberapa kali ini panen, hasilnya lumayan untuk meningkatkan perekonomian. Warga yang terlibat dalam pemanfaatan lahan gersang ini semakin bersemangat. Bahkan tanaman cabe hasil budidaya juga kami bagikan kepada warga lain di kampung ini,” beber Baharuddin bersemangat.

Mengunjungi salah satu hamparan pengembangan cabe di bekas lahan gersang di Landi Baru, beberapa hari lalu, beberapa petani sedang menyelesaikan panen yang dimulai sehari sebelumnya.

Lahan gersang yang kini subur, sangat memungkinkan menjadi destinasi wisata musiman saat panen cabe atau tanaman lain yang dikembangkan petani setempat. Setidaknya, warga dari luar Landi Baru bisa berswafoto sampai menikmati sensasi panen cabe.

Salah seorang petani, Muhsin mengaku makin bersemangat setelah melihat hasil penanaman pada lahan yang sebelumnya terlantar, sudah terlihat nyata hasilnya. Petani Landi Baru sangat ingin memanfaatkan lahan yang masih tersedia, namun membutuhkan peralatan karena tidak memiliki mesin untuk pengolahan lahan. Mesin dompeng pinjaman yang sebelumnya digunakan, digunakan pula di tempat lain mengolah sawah.

“Kami sangat berharap bantuan  pemerintah supaya kami di Landi Baru tersedia mesin pengolah lahan yang bisa kami gunakan saat dibutuhkan,” jelas Mushim, yang dibenarkan Baharuddin.

Semoga semangat warga Landi Baru mendayagunakan lahan gersang di kampungnya mendapat dukungan pemerintah. Selain sebagai bentuk kongkrit menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat, juga akan menunjang program ketahanan pangan. (emdanial)

__Terbit pada
13/01/2023
__Kategori
Inspirasi, Sosial