In Memoriam HM ASLY KADUPPA: Hartawan Dermawan yang Rendah Hati

Membincang tentang HM Asly Kaduppa, seperti tidak ada habisnya. Kebaikannya sebagai pengusaha yang mapan dan memiliki kepedulian tinggi terhadap sesama, akan selalu dikenang. Ia seorang sosok hartawan yang dermawan. Selain kepedulian tinggi pada bidang keagamaan, tidak dipertanyakan juga perhatiannya pada bidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan.  Sifat sederhana, rendah hati, dan keramahan tanpa membeda-bedakan orang, merupakan cirinya. Tidak pernah terdengar ada orang yang merasa kecewa setelah bertemu dan butuh bantuannya.

Perhatian almarhum pada kemaslahatan orang banyak, terlihat pada perannya yang tidak kecil dalam pembentukan Sulawesi Barat. Ia salah satu donatur penting yang melancarkan gerak perjuangan. Setelah Sulbar terwujud, namanya seolah terlupakan. “Tujuan kita sejak awal (bagaimana) Sulbar terbentuk, jangan berpikir mencari nama. Apalagi menghitung mendapat keuntungan pribadi,” ujarnya, suatu ketika.

Tidak banyak yang mengetahui, bahwa almarhum memiliki perhatian juga terhadap politik dan demokrasi untuk kemaslahatan rakyat. Itu terbukti pada perannya sebagai salah satu anggota Tim Seleksi calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Polewali Mandar pada Pemilu 2004. Sesuai ketentuan UU Pemilu saat itu, timsel terdiri lima orang yang terdiri unsur pemerintah, unsur akademisi, unsur tokoh masyarakat, unsur organisasi profesi, dan unsur pers. Saat itu, merupakan masa-masa klimaks perjuangan untuk mewukudkan provinsi baru di wilayah Mandar.

Selama masa kerja timsel, almarhum sangat serius memberi perhatian. Semua yang menjadi agenda kegiatan timsel, menjadi prioritasnya  ketimbang kegiatannya yang lain. Ia teguh dengan prinsip menjaga marwah sebagai timsel berintegritas. Terlepas dari kelemahan dan keterbatasan, hasil kerja membentuk KPU yang pertama di Kabupaten Polmas, akan menjadi cermin pelaksanaan seleksi pada periode berikutnya.

“Maaf, saya tidak banyak mengetahui soal politik, dan kita sebagai timsel harus betul-betul bekerja independen. Untuk menghasilkan calon KPU untuk melayani dengan adil semua partai,” katanya. Pada rapat-rapat timsel, almarhum selalu mengingatkan peraturan sebagai acuan kerja. Ia memang sosok low profile, tapi sikap konsisten pada aturan merupakan ciri khasnya. “Jangan kita lakukan yang tidak sesuai aturan, nanti menyusahkan, dan mencoreng nama baik timsel.” Ketegasan sikap almarhum tersebut, saling melengkapi  semangat anggota timsel yang lain.

Saat verifikasi persyaratan calon, ditemukan ada beberapa berkas yang tidak sesuai peruntukannya. Berkas tersebut, kebetulan milik salah satu pendaftar yang “bukan orang biasa”. Sempat muncul kegamangan di antara anggota timsel. Pembahasan berlangsung alot, sampai lewat tengah malam belum ada kesimpulan. Esok pagi, almarhum mengajak diskusi terbatas soal calon “yang bukan orang biasa” itu. Intinya status pendaftar semua sama, tidak boleh ada perlakuan khusus siapapun dia. Apapun pangkat dan latar belakangnya. Kesepakatan dengan almarhum sebagai anggota timsel dibawa ke rapat dengan sebuah catatan: kalau terpaksa dilakukan voting oleh lima anggota timsel, harus secara terbuka dan hasilnya jangan ditutupi ke publik. Akhirnya, timsel bersepakat memutuskan hasil verifikasi persyaratan calon untuk mengikuti tahapan berikutnya, tanpa melalui voting.

Itulah HM Asly Kaduppa yang selama ini saya kenal sebagai sahabat. Almarhum adalah sosok hartawan yang dermawan, sederhana, rendah hati, dan konsisten pada aturan. Sikap tidak mau menonjolkan diri merupakan juga kelebihan tersendiri yang dimiliki. Ke-Asly-annya pada kesederhanaan dan tawadhu atau rendah hati, sifat yang jarang ditemukan pada orang lain. “Selama dia Asly, tidak akan pernah lihat dia berbeda dari yang selama ini kita kenal,” begitu komentar Nontji Pangala, salah satu sahabat almarhum sejak muda.

Terkirim doa untuk almarhum, tempat terbaik disediakan Allah Swt untuk orang yang baik. (M Danial)

__Terbit pada
03/03/2022
__Kategori
Featured