Ketika Gubernur Semangati Peserta Vaksinasi yang Fobia Jarum Suntik
“JANGAN lihat jarum suntik, lihat ke saya,” ucap Gubernur Sulawesi Barat, Andi Alibaal Masdar, ketika menyaksikan seorang peserta vaksinasi yang belakangan diketahui ternyata fobia jarum suntik. Pria 30-an tahun tersebut histeris di lokasi vaksin lantaran ketakutan melihat jarum suntik di tangan para dokter dan tenaga kesehatan.
Spontan, Gubernur Alibaal Masdar, mendekati pria yang sudah keringat dingin itu. Bak seorang ayah yang tak tega anaknya dirundung ketakutan, Gubernur merayunya dengan sapaan lembut dan sangat familiar. Akibat rayuan itu, spontan jarum suntik di tangan dokter menancap di bahu pria tersebut.
“Nah vaksinnya sudah selesai, tidak sakit ji toh,” kata Gubernur Alibaal Masdar tersenyum. Sadar kalau jarum suntik itu sudah dicabut dari bahunya, spontan pria ini tertawa disambut tepuk tangan riuh pejabat dan orang-orang yang menyaksikan momen lucu tersebut. Seketika pria ini menyalami dan menicum tangan Gubernur dengan wajah semringah.
Selama tiga hari pada awal pekan ini, Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar menyambangi dua kabupaten di utara Mamuju, ibukota provinsi. Yaitu, Kabupaten Mamuju Tengah dan Pasangkayu. Salah satu rangkaian kegiatannya adalah memantau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di beberapa lokasi di wilayah tersebut.
Di Kabupaten Pasangkayu, Gubernur yang didampingi Bupati Yaumil Ambo Djiwa mendatangi lima lokasi. Yakni SMA Negeri 1 Pasangkayu dan Desa Sarjo, pada Selasa 2 November. Tiga lokasi lainnya dikunjungi dalam perjalanan kembali ke Mamuju, yakni di Tikke Raya, Kantor Camat Baras, dan Pasar Sarudu.
Sebagaimana di tempat lain, vaksinasi untuk memaksimalkan upaya pencegahan Covid-19 merupakan kolaborasi berbagai unsur: Pemprov, Pemkab, TNI dan Polri.
“Alhamdulillah kita memantau proses vaksinasi bagi masyarakat di Pasangkayu. Vaksinasi ini diawali dari SMA 1 Pasangkayu, dan Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Insya Allah kita akan selesaikan vaksinasi secara bertahap,” kata Ali Baal.
Data capaian vaksinasi di Sulbar dinilai masih rendah, yakni 37 persen secara umum. Untuk itu, Pemprov Sulbar bersama seluruh Pemkab se-Sulbar kiranya dapat melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi di berbagai daerah.
“Kita memang harus berkolaborasi dan bekerjasama dalam rangka percepatan pelaksanaan vaksinasi, sehingga capaian kita bisa meningkat minimal di atas 40 persen dan kedepannya dapat semakin bertambah,”pungkas mantan Bupati Polman dua periode itu.
Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, Asran Masdi menyampaikan, terjadi perubahan yang signifikan atas animo masyarakat terhadap vaksinasi Covit-19. Hal tersebut dinilai berdasarkan hasil pantauan gubernur bersama jajaran di lapangan, dimana vaksin yang sebelumnya diperuntukkan bagi pelajar justru dibanjiri oleh masyarakat umum, begitupun di Desa Sarjo respon masyarakat terhadap vaksin mulai meningkat.
“Animo masyarakat sudah mulai berubah, karena kita melihat yang kemarin-kemarin itu kebanyakan masyarakat sangat tidak percaya akan manfaat vaksin bahkan ada masyarakat yang hanya pergi nonton pelaksanaan vaksinasi namun tidak divaksin. Berbeda dengan saat ini, selain siswa-siswinya yang divaksin juga turut masyarakat umum, seperti para kepala dusun. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah mulai berkeinginan untuk vaksinasi,” bebernya
Selain di SMA Negeri 1 Pasangkayu dan Desa Sarjo, vaksin yang disediakan oleh Pemprov Sulbar untuk Pasangkayu juga akan disebar di dua lokasi lainnya, yakni Kantor Camat Baras dan Pasar Sempo atau Sarudu. Adapun jumlah total vaksin yang disediakan untuk Pasangkayu sebanyak 14.000 dosis.
Dalam pemantauan tersebut, hadir Sekretaris Provinsi Sulbar, Muhammad Idris, dan para pejabat pemerintah provinsi. (*)
Editor: Sulaeman Rahman