Kondisi salah satu bangunan ruang kelas MI DDI Penatangan Desa Patambanua, Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar, yang ambruk saat diterjang angin kencang. ist

Lapuk, Dua Ruang Kelas MI DDI Penatangan-Bulo Ambruk saat Diterjang Angin

BULO,- Dua ruang kelas pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) DDI Penatangan, Desa Patambanua, Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar, ambruk saat diterjang angin kencang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Saat ruang kelas ambruk para murid sudah pulang ke rumah.

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementrian Agama Polewali Mandar, H Laupa mengatakan, peristiwa ambruknya ruang kelas tersebut terjadi pada Jumat lalu (10/09). Ia menyebut ruang kelas ambruk lantaran kondisinya sudah lapuk dimakan usia.

“ Pada hari jumat lalu jam kedua, datang kepala MI DDI Penatangan, melaporkan sekaligus membawa foto bahwa sekolahnya ambruk diterjang angin. Pada saat madarasah diterjang angin, anak-anak sudah pulang, itu terjadi ketika anak-anak sudah pulang, “ kata Laupa saat dikonformasi wartawan di kantornya, Senin siang (13/09/2021).

“ Selama ini, madrasah yang roboh itu belum pernah ada perbaikan, dibangun secara gotong royong oleh warga setempat, menggunakan tiang kayu dan dinding kayu, “ sambungnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya hal tidak diinginkan, Laupa mengaku telah menginstruksikan pengelola sekolah, untuk memeriksa kondisi bangunan ruang kelas lainnya. Jika dianggap aman, bangunan kelas lainnya dapat dimanfaatkan sebagai tempat melangsungkan proses belajar mengajar.

“ Saya sudah minta, agar dilakukan pemeriksaan kondisi bangunan ruangan kelas lainnya, baik yang semi permanen maupun yang sudah permanen. Jangan sampai ketika anak-anak mengikuti proses pembelajaran, tiba-tiba roboh lagi, “ imbuhnya.

Laupa juga mengungkapkan, akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait, untuk langkah penanganan lebih lanjut. Menurut dia, pihak madrasah mengaku akan mengalihkan anggaran pengadaan mobiler yang diterima tahun ini, untuk pembangunan fisik madrasah.

“ Kita akan koordinasi dengan pengawas terkait langkah selanjutnya. Menurut Kepala Madrasahnya, tahun ini kebetulan mendapatkan anggaran untuk pengadaan mobile, itu akan dialihkan untuk pembangunan fisik madrasah tersebut, “ tandas Laupa.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Patambanua, Walidhar menegaskan penyebab ambruknya ruang kelas tersebut karena belum pernah mendapat rehabilitasi sejak dibangun pada tahun 1978.

“ Bangunan roboh akibat tidak pernah direhab sama sekali.  Sejak tahun 1978 itu dibangun sekolah, sampai sekarang belum ada bantuan yang masuk dari pemerintah dalam hal ini Kemenag, “ ungkap Walidhar terpisah.

Menurut Walidhar, pengelola sekolah telah berulang kali melaporkan kondisi sekolah pada instansi terkait, termasuk memasukkan proposal dengan harapan mendapat bantuan.

“ Sejak beberapa tahun lalu (kondisi bangunan sekolah) sudah diinformasikan, bahkan pengelola sudah mengirim proposal kemana-mana, namun sampai hari ini belum ada realisasi, “ tuturnya.

Walidhar sangat mengharapkan keseriusan pemerintah untuk memberikan perhatian. Apalagi bangunan kelas lainnya di MI DDI Penatangan juga sudah lapuk, hingga menimbulkan ketakutan, yang tidak hanya dirasakan para murid tetapi juga orang tua.

“ Harapan kami ini, mudah-mudahan semua pemerintah, baik pemerintah setempat maupun pemerintah daerah hingga provinsi, untuk bisa membantu sekolah yang ada di desa patambanua ini. Sangat kasian anak-anak kami di sana, ketika misalnya masuk sekolah kemudian dijatuhi reruntuhan, “ tutupnya. (Thaya)

 

__Terbit pada
13/09/2021