Kantor pengelola Pondok Pesantren Syekh Hasan Yamani, di Desa Parappe, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Minggu (08/11/2020).

155 Santri Ponpes Syekh Hasan Yamani Campalagian Tertular Corona

CAMPALAGIAN,- Sedikitnya 155 santri dan santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Syekh Hasan Yamani, di Desa Parappe, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, positif tertular virus corona berdasarkan hasil swab, yang diumumkan Satgas COVID-19 Sulawesi Barat, Sabtu (07/11) kemarin.

Penularan virus di ponpes ini, diketahui berawal dari sejumlah santri yang mengaku mengalami flu ringan hingga gangguan indra penciuman.

“ Ya, keluhan flu biasa, kami tidak tau apa jenisnya, yang jelas setiap santri yang sakit kami isolasi mandiri di ruang UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). Kemudian pada hari kedua, dinas kesehatan melalui puskesmas Campalagian datang melakukan pemeriksaan, waktu itu tidak ada kejelasan apa penyakitnya, kemudian diputuskan santri kami dirapid atau swab “, kata Pimpinan Ponpes Syekh Hasan Yamani, Ustad Fahri Tajuddin, kepada wartawan, Minggu (08/11/2020).

“ Pada hari senin dan selasa diadakan swab secara keseluruhan, dan hasilnya keluar pada dua hari yang lalu (Jumat) dan kemarin (Sabtu). Totalnya itu 155 itu, sesuai yang diberitakan “, sambung Fahri.

Penjagaan di pintu masuk Ponpes Syekh Hasan Yamani, Desa Parappe, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, semakin diperketat, Minggu (08/11/2020), pasca terjadinya penularan virus corona.

Diakui Fahri, lantaran santri dan santriwati yang positif tertular corona tidak menunjukkan gejala, diputuskan untuk mengisolasi mereka di areal ponpes, agar lebih mudah ditangani, “ Ini permintaan ponpes, kalau bisa diisolasi mandiri di pondok dengan alasan faktor psikologis anak agar lebih mudah ditangani. Apalagi tidak ada gejala “, ungkapnya.

Kendati demikian, pihak ponpes sangat mengharapkan perhatian dari pemerintah, agar santri dan santriwati yang tertular virus corona bisa segera sembuh, “ Mudah-mudahan ada perhatian lebih dari pemerintah, mungkin ada bantuan kesehatan untuk anak-anak, seperti vitamin, agar lebih cepat sembuh “, pinta Fahri.

Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Campalagian Hj Ramlah mengungkapkan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil sampel swab puluhan santri yang belum diketahui, “ Masih ada sekitar 80 sampel swab yang belum keluar hasilnya, ini kita masih menunggu, semoga tidak ada penambahan kasus “, ungkapnya Ramlah di tempat terpisah.

Berdasarkan pantauan wartawan, suasana di Ponpes Syekh Hasan Yamani pasca terjadinya penularan virus tanpa lenggang.

Nyaris tidak ada aktivitas seperti hari biasanya, selain penjagaan di pintu masuk kawasan ponpes yang semakin diperketat.

Untuk sementara, aktivitas belajar mengajar di ponpes ini, diliburkan hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Ratusan santri dan santriwati yang dinyatakan negatif telah dipulangkan. (Thaya)

__Terbit pada
08/11/2020
__Kategori
kesehatan