Kapolsek Campalagian IPTU Sukirno, menyerahkan bantuan beras dari Kapolres Polewali Mandar AKBP Ardi Sutrisno, kepada Pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Parappe, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Jumat (25/9/2020)

Ponpes Salafiyah di Polman Lockdown Karena Corona, Kapolres Bantu 1 Ton Beras

CAMPALAGIAN,- Kapolres Polewali Mandar AKBP Ardi Sutrisno menyerahkan bantuan satu ton beras, kepada pengelola Ponpes Salafiyah Parappe, di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Jumat (25/9/2020). Mewakili Kapolres, bantuan diserahkan Kapolsek Campalagian IPTU Sukirno.

Bantuan diberikan, sebagai bentuk kepedulian Kapolres Polewali Mandar terhadap Ponpes Salafiyah, yang sejak beberapa pekan terakhir harus melakukan lockdown lokal, setelah 21 santrinya diketahui terpapar virus corona, dan 315 lainnya reaktif berdasarkan hasil rapid test.

“ Ini adalah bantuan pribadi dari bapak Kapolres bersama keluarga almarhum H Soeporo, terkait masalah COVID-19 yang terjadi di ponpes Salafiyah, jadi beliau punya kepedulian dan ingin membantu para santri “, kata IPTU Sukirno kepada wartawan.

Menurut Sukirno, berdasarkan rapat terbatas dengan pemerintah kabupaten, disepakati untuk memberikan bantuan kepada Ponpes selama melaksanakan lockdown lokal, “ Rapat terbatas bersama anggota DPRD, dan Tim Gugus Kabupaten bersama Kecamatan, ada kesepakatan selama lockdown mereka mendapat bantuan dari pemerintah kabupaten dalam hal ini tim gugus kabupaten, berupa beras, air bersih setiap hari, telur, minyak dan lainnya “, bebernya.

Bantuan sebanyak 1 ton beras dari Kapolres Polewali Mandar AKBP Ardi Sutrisno, diberikan untuk meringankan beban pengelola Pondok Pesantren Salafyah Parappe, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, yang sejak beberapa pekan memberlakukan lockdown lokal, setelah beberapa santrinya diketahui terpapar virus corona,

Sementara itu pengelola ponpes Salafiyah Parappe Ustadz Muntaha mengucapkan banyak terima kasih atas kepedulian kapolres Polewali Mandar. Ia juga berharap pemerintah setempat segera menyalurkan batuan sesuai hasil rapat yang telah disepakati, “ Alhamdulillah kita kemarin sudah mengadakan pertemuan di kantor camat, kita akan dibantu, cuman mungkin karena saat ini mungkin(pemerintah) masih sibuk  belum sempat dibawa, tapi kita mengharapkan lebih cepat lebih bagus, karena yang sangat kita inginkan di sini, yang pertama air bersih, kemudian yang kedua wc,  dan yang ketiga adalah logistiknya “, ungkapnya.

Kendati menerapkan lockdown lokal karena adanya penularan virus corona, Muntaha mengimbau warga khususnya wali santri agar tidak resah. Diakui, seluruh santri ponpes dalam kondisi baik-baik saja, termasuk yang berstatus reaktif telah dikarantina pada tempat terpisah, “ Alhamdulillah kondisi saat ini, sebenarnya lebih enak perasaan kita daripada orang luar, artinya kita katakan sakit tidak juga, kita sakit, tapi.., seperti itu keadaan kita di sini. Hanya wali santri yang resah, jadi kita sekarang ini adakan video call terhadap anak-anaknya, kita tetap menjaga protokol kesehatan, yang reaktif sudah kita karantina sekarang ini “, terang Muntaha.

Muntaha menduga, penularan virus corona di ponpes Salafiyah berasal dari pengunjung, “ Jadi anunya itu, istilahnya, kemarin waktu kita masuk, tidak ada satupun (tertular virus), kita juga tidak boleh menuduh, setelah ada kunjungan akhirnya terjadi (penularan) “, pungkasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas COVID-19 Polewali Mandar H Haedar menyebut,  telah dilakukan pengambilan swab terhadap 315 santri yang reaktif. Hasilnya diketahui beberapa hari mendatang, “ Ada 300 lebih yang reaktif, sejak kemarin hingga hari ini kita telah melakukan swab, hasilnya kemungkinan diketahui tiga hari ke depan, karena (sampel) swabnya dikirim ke Makassar “, jelasnya. (Thaya)

 

__Terbit pada
25/09/2020
__Kategori
kesehatan, Sosial