Tukik atau anak penyu yang dilepas liarkan Komunitas Sahabat Pesisir, di Pantai Babatoa, Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Senin (08/06/20) kemarin.

Cegah Perburuan Telur Penyu, Sahabat Pesisir Rutin Patroli Malam

CAMPALAGIAN,- Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Komunitas Sahabat Pesisir di Polewali Mandar, terus berupaya melestarikan keberadaan penyu dari incaran para pemburu.

Berbekal alat seadanya, mereka rutin menggelar patroli di malam hari, untuk mengamankan telur penyu dari sasaran para pemburu liar, salah satunya di kawasan pesisir pesisir Pantai Babatoa, Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian.

“ Sudah lima tahunan kita melakukan kegiatan ini, tapi baru empat tahun aktif, soalnya sebelumnya kita fokus pada konservasi mangrove dan terumbu karang, ini kita lakukan karena masih maraknya perburuan telur penyu untuk diperjual belikan, dari situlah teman-teman melakukan patroli setiap musim bertelur antara bulan lima sampai delapan “ terang Ketua Sahabat Pesisir Ashari kepada wartawan, Selasa sore (09/06/20).

Menurut Ashari, kurangnya tenaga merupakan salah satu kendala terberat dalam upaya menyelamatkan telur penyu dari incaran para pemburu, “ Tantangan yang kita hadapi  karena jumlah pemburu telur penyu lebih banyak dari jumlah teman-teman yang melakukan patroli “  ungkapnya.

Kata dia, dalam sekali musim, terpantau sedikitnya tiga puluh ekor penyu yang melakukan pendaratan di pesisir Pantai Babatoa, untuk bertelur, “ Namun dari jumlah itu, tidak banyak yang dapat kita selamatkan, biasanya hanya sekira sepuluh lubang telur saja yang bisa diamankan, selebihnya berhasil diambil para pemburu untuk diperjual belikan “ terang Ashari sedih.

Untuk menunjang upaya Sahabat Pesisir menyelamatkan telur penyu, Ashari mengaku mengandalkan dana patungan para relawan, serta warga yang bersedia mengadopsi telur penyu hingga menetas menjadi tukik, untuk kemudian di lepas liarkan kembali ke habitatnya, “ Salah satu bentuk bantuan dalam bentuk donasi, atau mereka bisa mengadopsi lubang telur penyu yang kita dapatkan “ terangnya.

Melihat tukik atau anak penyu dilepas liarkan kembali ke habitatnya di laut lepas, merupakan kesempatan yang dinantikan banyak warga di daerah ini. Tidak sedikit yang berdatangan, untuk melihat langsung tukik kecil berjalan di atas hamparan pasir menuju lautan, serta berpartisipasi langsung melepas tukik, “ Ini merupakan momen pertama bagi saya sejak dilahirkan, ini luar biasa, kita harus dan bisa peduli sama lingkungan “ ujar salah seorang warga, Yustan dengan nada bahagia.

Untuk itu, Yustam mengajak seluruh warga untuk ikut serta menjaga kelestarian penyu yang terancam punah akibat aktivitas perburuan liar, “ Saya berharap semua masyarakat ikut berpartisipasi melestarikan penyu, hewan yang sudah hampir punah, supaya semakin berkembang “ harapnya. (Thaya)

__Terbit pada
09/06/2020
__Kategori
Sosial, Wisata