
2 Siswi SMK Viral usai Bully Teman Kelas di Polman Segera Ditetapkan Tersangka
POLEWALI MANDAR,- Kasus perundungan atau bullying dilakukan dua siswi SMK Balanipa berinisial RA (16) dan SC (16) terhadap teman kelasnya inisial SA (16) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), memasuki babak baru. Dalam waktu dekat polisi akan melaksanakan gelar perkara untuk meningkatkan status kedua pelaku menjadi tersangka.
“Pelaku anak sekolah yang viral kemarin sudah kita lengkapi lagi untuk pemeriksaan tambahan, kemudian kita sudah gelarkan. Rencana kita akan melaksanakan gelar (perkara) satu kali lagi untuk penetapan tersangka,” kata Kanit PPA Sat Reskrim Polres Polman, Ipda Mulyono kepada wartawan, Rabu (17/12/2025).
Menurut Mulyono, pihaknya telah memiliki sejumlah bukti untuk meningkatkan status kedua terlapor menjadi tersangka. Selain video rekaman aksi penganiayaan juga keterangan saksi.
“Bukti-bukti yang kita sudah dapatkan berupa rekaman (penganiayaan), baju korban dan baju pelaku, keterangan saksi-saksi membenarkan memang adanya (penganiayaan) dalam rekaman itu,” terangnya.
Meski begitu, Mulyono menyebut upaya diversi tetap akan dilakukan untuk menyelesaikan kasus ini, terlebih kedua pelaku masih di bawah umur. Namun begitu, dia menyebut kasus akan dilanjutkan ke tahap berikutnya jika proses diversi gagal.
“Karena ini pelaku anak dan ancaman di bawah tujuh tahun, akan tetap dilaksanakan diversi untuk tahapan-tahapannya. Ketika diversi dinyatakan tidak berhasil secara otomatis berkas perkara itu akan maju ke kejaksaan,” pungkas Mulyono.
Untuk diketahui, kasus yang viral di media sosial ini terjadi di SMK Balanipa, Kecamatan Balanipa, Polman pada Jumat (10/10). Korban dan pelaku merupakan teman sekelas.
Dalam potongan video beredar, tampak korban yang sedang duduk di depan kelas didatangi dua temannya. Ketegangan mulai terjadi ketika korban merasa kesal usai pelaku menyebutnya mirip binatang.
Melihat korban melayangkan protes membuat pelaku emosi lalu memukul dan menendang korban secara berulang kali. Korban yang tampak menangis sempat berupaya menjauhi pelaku dengan bergerak menuju kelas.
Namun pelaku menyusul lalu kembali melakukan pemukulan meski sempat dihalau siswi lainnya. Sempat terdengar suara salah satu siswi yang melarang pelaku kembali memukul korban
Kapolsek Tinambung Iptu M Azharil Naufal mengungkap kasus dipicu persoalan sepele. Pelaku diduga kesal gegara korban yang piket membersihkan kelas tidak segera membuang sampah.
Menurut Azharil, korban mengaku tidak menolak melaksanakan tugas untuk membuang sampah. Namun korban menunggu temannya untuk mengangkat tempat sampah yang dianggapnya berat.
“Sebenarnya sepele, masalah buang sampah saja, dianggap si korban tidak mau buang sampah, karena lagi jadwal piket kenapa tidak mau buang sampah. Intinya sampah itu sudah terkumpul tinggal diangkat, cuman mungkin entah karena tongnya terlalu besar jadi akhirnya dia (korban) bilang nanti, nunggu teman biar bareng,” kata Azharil kepada wartawan melalui sambungan telepon, Rabu (15/10). (thaya)





