MAMASA,- Bocah bernama Alycia Chelsea (5) dan Aileen Syukur (3) di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), hidup memperihatinkan karena kulitnya bersisik hingga menimbulkan rasa gatal. Ironis, ketiadaan biaya membuat keduanya tidak mendapat penanganan medis di rumah sakit.

“Tidak pernah dibawa ke rumah sakit, hanya sampai Puskesmas karena tidak ada biaya,” kata sang ibu, Ma’da kepada wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (11/11/2025).

Diketahui, bocah kakak adik itu tinggal di Dusun Kondo, Desa Penatangan, Kecamatan Buntumalangka. Keduanya anak dari pasangan Ma’da dan Sugianto.

Menurut Ma’da, sisik pada kulit Alycia dan Aileen telah ada sejak dilahirkan. Sisik itu terlihat pada hampir semua bagian tubuh kedua bocah malang itu.

“Bersisik, begitu memang sejak dilahirkan. Langsung banyak di seluruh badan,” ujarnya.

Ma’da mengungkapkan, sisik pada permukaan kulit kedua anaknya itu menimbulkan rasa gatal apalagi saat mengering. Kedua anaknya juga kerap menangis lantaran rasa gatal tersebut tak tertahankan.

“Gatal kalau kering. Kadang menangis karena tidak tahan dengan rasa gatalnya,” ungkapnya.

Untuk meminimalisir rasa gatal itu, Ma’da mengaku mengandalkan minyak zaitun yang dioleskan pada seluruh permukaan kulit kedua buah hatinya itu.

Dalam seminggu Ma’da menghabiskan dua botol minyak zaitun yang sebotolnya dibeli seharga Rp 50 ribu.

“Dikasih minyak zaitun seluruh badan agar tidak cepat kering kulitnya yang bersisik. Butuh 2 botol minyak zaitun dalam seminggu dibeli seharga 50 ribu rupiah perbotol,” ucapnya.

Ma’da mengaku tidak dapat berbuat banyak untuk memulihkan kondisi kedua anaknya. Diakui, penghasilan suaminya sebagai buruh tani sangat pas-pasan untuk penuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Tidak pernah diperiksakan ke dokter di rumah sakit, Tidak ada biaya, suami hanya buruh tani,” ungkapnya lirih.

Dia berharap ada perhatian, agar kelak kedua anaknya itu dapat hidup normal seperti anak lainnya.

“Kita berharap ada perhatian agar kondisi Alycia dan Aileen bisa dipulihkan sehingga kelak keduanya bisa tumbuh normal seperti anak-anak lain,” pungkas Ma’da. (thaya)