Pj Bupati Mamasa Dr. Zain (tengah).

Solusi Dr.Zain Cegah Tanaman Padi Mati akibat Kekurangan Air di Mamasa

MAMASA,- Penjabat (Pj) Bupati Mamasa Dr. Muhammad Zain meninjau kondisi areal persawahan yang terancam kekeringan di Desa Buntu Buda, Kabupaten Mamasa, Kamis (15/08). Turut serta mendampingi Zain, Kepala Dinas Pertanian Mamasa Bernard dan Kepala Desa Buntu Buda Armas.

Zain mengungkapkan dua opsi yang bisa dilakukan untuk mengalirkan air ke areal persawahan tersebut agar tidak mengering. Sehingga tanaman padi warga yang baru berusia beberapa pekan tidak mati.

“Pertama  pengadaan pipa bagi persawahan warga sebanyak 20 batang, serta pembuatan bronjong di hulu sungai tempat irigasi sepanjang 12 meter agar air mengalir dengan lancar ke sawah warga,” kata Zain kepada wartawan, Kamis (15/08/2024).

Pada kesempatan itu, Zain juga mengungkap  penyebab air tidak mengalir dengan lancar, sehingga sawah warga terancam kekeringan. Pertama, karena saluran irigasi terbagi dan kedua karena ada warga yang menampung air.

“Sawah memang beberapa petak yang kering, ini akibat saluran irigasi yang terbagi, juga ada sawah warga yang menampung air karena telah dipupuk,” terangnya.

“Sebenarnya di tempat ini tidak kekurangan air karena dekat sungai,” sambung Zain.

Pada kesempatan itu, Zain juga mengimbau para penambang batu di Sungai Tetean untuk menghentikan aktivitasnya. Keberadaan penambang batu tersebut diakui menyebabkan permukaan sungai menurun, sehingga air tidak mengalir dengan baik ke sawah warga.

“Ada dua jalur irigasi di tempat ini. Hanya saja jalur yang kedua sudah tidak berfungsi akibat menurunnya sungai, memang perlu dihimbau bagi penambang batu ilegal karena hal itu membuat sungai menurun dan merugikan masyarakat,” jelasnya.

Sementara kepala Desa Buntu Buda, Armas mengucapkan terima kasih kepada Pj Bupati Zain, yang telah berkunjung langsung melihat kondisi sawah warga yang mengering serta memberi solusi.

“Kami berterimakasih buat Pj Bupati telah mengunjungi sawah warga yang kering juga memberikan solusi diantaranya pemasangan 20 batang pipa untuk kelancaran pengairan sawah warga,” ujarnya.

Dia mengaku telah turun mengecek kondisi di lapangan usai melihat pemberitaan di media.

“Saya langsung cek lokasi setelah adanya berita, dan kami sudah tinjau mulai jam 9 pagi dan hingga sore ini Pj Bupati meninjau lokasi, kami juga terus berkoordinasi untuk pimpinan dalam hal ini Pj Bupati tentang keluhan masyarakat ini,” pungkas Armas.

Diberitakan sebelumnya, tanaman padi berusia tiga minggu terancam mati di Desa Buntu Buda, karena sejak sebulan terakhir kekurangan air. Setidaknya ada 2 hektar sawah warga sudah mulai mengering hingga mengakibatkan permukaan tanahnya mulai alami retakan.

“Sumber air dari hulu tidak mengalir, meski sesekali hujan dalam seminggu namun tidak berdampak pada kondisi tanah dan pengairan sawah sehingga ini akan menghambat pertumbuhan padi,” kata salah satu petani Demmalipi kepada wartawan, Kamis (15/08/2024). (saldy)

 

 

 

 

__Terbit pada
15/08/2024
__Kategori
Pemerintahan, Sosial