
Sempat dirawat, Lumba-Lumba yang ditemukan warga Binuang akhirnya Mati
BINUANG ,- Setelah sempat dikarantina dalam keramba milik warga, lumba-lumba yang ditemukan terdampar di pesisir pantai Sappoang, Kelurahan Ammassangan, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Kamis siang lalu (11/07/19), akhirnya mati.
Lumba-lumba ini mati pada Sabtu pagi (13/07/19), setelah menjalani perawatan akibat luka parah yang dideritanya pada bagian kepala dan perut, diduga akibat sayatan benda tajam.
Bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Mamuju, salah satu relawan pemerhati dari Kelompok Pecinta Alam (KPA) Kalpataru mengaku telah berupaya merawat lumba-lumba malang ini agar sembuh dari luka yang deritanya, namun kondisinya justru semakin memburuk , “ Rencananya lumba-lumba malang ini akan langsung dilepas jika kondisinya sudah membaik, namun sejak kemarin kondisinya sudah semakin lemah, bahkan tidak mau makan “ ujar Lengke saat dikonfirmasi wartawan.
Semetara itu, Kepala Seksi BKSDA wilayah Mamuju, Muhammad Hasan mengungkapkan keprihatinan atas penyebab kematian salah satu mamalia laut dilindungi ini, “ Sangat disesalkan, karena penyebab matinya akibat luka parah di sekujur tubuh, saya berharap agar para nelayan tidak melakukan penganiayaan terhadap lumba-lumba yang dijumpai saat melaut “ ungkap Hasan.
Proses pemakaman lumba-lumba sepanjang tiga meter dengan bobot mencapai 100 kilogram tersebut, berlangsung di pinggir pantai dan sempat mengundang perhatian warga, khususnya anak-anak yang terlihat tidak kuasa menahan kesedihan saat lumba-lumba dimasukkan ke dalam tanah. (Thaya)