Sadis, Guru SMK Ditemukan Tewas “tergorok” di Rumah Mertuanya di Campalagian

CAMPALAGIAN,- Korban bernama Wati Bin Saeni (42 Tahun), Warga Dusun Parabaya, Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar.

Jenazah korban yang berprofesi sebagai seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan ini, pertama kali ditemukan oleh mertuanya sendiri bernama Hajja Rusdia, Selasa malam (11/06/19), sekira pukul 24:00 Wita.

Saat ditemukan, jenazah korban dalam posisi tengkurap bersimbah darah, di ruang tengah rumah mertuanya, sementara kepalanya tertutup kain, “ Awalnya saya pikir dia sedang tertidur pak, apalagi sebelumnya saya tidak ada di rumah karena menghadiri hajatan di rumah keluarga, sekembalinya ke rumah sekitar pukul 23:30, saya langsung ke kamar untuk melaksanakan sholat, barulah ketika selesai sholat saya berniat kembali mengunci pintu rumah,  entah kenapa saya merasa curiga melihat posisi korban yang saya pikir sedang tertidur, setelah saya cek ternyata dia sudah meninggal dengan kondisi bersimbah darah “ ujar mertua korban Hajja Rusdia saat mintai keterangan oleh Polisi.

Kepada Polisi, Rusdia juga mengaku bahwa korban terakhir kali terlihat di rumah berdua dengan suaminya bernama Nurdin (32 Tahun), “ Tapi saat saya temukan suaminya sudah tidak ada di rumah, makanya saya langsung berteriak meminta pertolongan warga yang langsung melaporkan peristiwa ini kepada polisi “ ungkapnya.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan aparat kepolisian dari Polsek Campalagian bersama Polres Polewali Mandar, diketahui penyebab kematian korban akibat luka menganga di lehernya akibat di gorok hingga membuatnya kehilangan banyak darah.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Campalagian memastikan motif pembunuhan korban bukanlah akibat perampokan, “ Melihat hasil olah TKP yang kita lakukan di lapangan tidak ditemukan adanya motif lain seperti pencurian atau lainnya apalagi tidak ada barang yang hilang, dugaannya kematian korban akibat perbuatan orang terdekatnya “ jelas IPTU Mustakim.

Mustakim juga mengatakan, bahwa pihaknya telah mengantongi satu nama yang diduga sebagai pelaku pembunuhan korban, “ Walaupun ada satu nama yang diduga kuat sebagai pelaku, tapi kami masih butuh pembuktian “ sambungnya.

Guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut, jenazah korban yang telah memiliki satu orang anak ini, langsung di evakuasi petugas ke Puskemas Campalagian. Isak tangis keluarga pecah, saat melihat korban sudah terbujur kaku dengan kondisi tidak bernyawa.

Polisi kini mencari suami korban untuk dimintai keterangan, namun sampai saat ini keberadaannya belum diketahui . (Thaya)

 

 

__Terbit pada
12/06/2019
__Kategori
Peristiwa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *