Pertumbuhan Ekonomi Sulbar Sepanjang 2023 Meningkat 5,25 Persen
(ist)

Pertumbuhan Ekonomi Sulbar Sepanjang 2023 Meningkat 5,25 Persen

MAMUJU,- Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan pertumbuhan ekonomi Sulbar tumbuh 5,25 persen pada tahun 2023. Pertumbuhan ekonomi tersebut didorong berbagai lapangan usaha salah satunya sektor pertanian.

“Tingginya pangsa kedua sektor ini dikarenakan komoditas utama Sulawesi Barat adalah kelapa sawit dan olahannya. Selanjutnya diikuti lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor sebesar 9,94 persen, lapangan usaha konstruksi sebesar 7,34 persen, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 6,37 persen,” kata Prof. Zudan dalam keterangannya yang diterima wartawan, Selasa (26/02/2024).

Menurutnya, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mendorong pertumbuhan PRDB Sulbar sebesar 44,72 persen. Diikuti lapangan usaha industri pengolahan sebesar 11,16 persen.

Sestama BNPP  itu juga menyampaikan, pertumbuhan yang diberikan sektor  pertanian, kehutanan, dan perikanan mencatatkan andil pertumbuhan terbesar yakni sebesar 1,68 poin dari total pertumbuhan secara c-to-c.

“Hal ini sejalan dengan  realisasi pertumbuhan sektoral yang mengalami kenaikan  didukung oleh peningkatan aktivitas sub sektor, seperti tanah perkebunan dan perikanan,” ungkap Zudan.

Selain itu, sektor industry pengolahan juga diakui turut andil terhadap pertumbuhan sebesar 1,54 poin dan kategori perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor menyumbang 0,54 poin.

Kategori lapangan usaha yakni jasa dan keuangan juga memiliki andil dalam mengimbangi pembentukan pertumbuhan perekonomian.

Sementara dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi terbesar berasal dari komponen net ekspor.

Dari Prospektif regional kawasan Sulampua, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat  tercatat menjadi yang ketujuh tertinggi dari 14 Provinsi yang ada di Sulampua pada tahun 2023.

Pertumbuhan Ekonomi tertinggi terjadi di Maluku Utara yang mampu mencapai pertumbuhan sebesar 20,49 persen, disusul oleh Sulawesi Tengah yang mencapai pertumbuhan 11,91 persen. Adapun Sulawesi Barat  tumbuh sebesar 5,25 persen, namun Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Barat tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi Nasional yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,05 persen.

Sementara Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan H. Hamdani Hamdi menyampaikan bahwa perekonomian Sulbar pada tahun 2024 diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi daripada tahun 2023.

Percepatan pertumbuhan ekonomi Sulbar utamanya dipengaruhi oleh ketiadaan kebijakan larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) yang sempat diterapkan pada tahun 2022. Dari sisi Lapangan Usaha, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan serta sektor industri pengolahan akan mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi Sulbar.

“Faktor yang mendorong kenaikan laju pertumbuhan kedua sektor tersebut adalah peningkatan kondisi komoditas kelapa sawit (TBS) dan CPO, didukung kebijakan pembebasan bea ekspor produk CPO dan produk turunannya, juga adanya peningkatan hasil perikanan tangkap  turut mendorong kinerja sektoral khususnya sub sektor perikanan,” bebernya.

Hamdani mengungkapkan, Pemprov Sulbar melalui TPID terus mendorong Inflasi agar tetap stabil melalui sinergi dan kolaborasi program dengan mengedepankan Strategi pengendalian inflasi 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi yang efektif) yang dilaksanakan secara berkelanjutan di tahun 2024. (rls/thaya)

__Terbit pada
06/02/2024
__Kategori
Pemerintahan