Peduli, Kapolsek Tutar Kunjungi Warganya yang Sakit dan Viral Ditandu

Peduli, Kapolsek Tutar Kunjungi Warganya yang Sakit dan Viral Ditandu

WONOMULYO,- Sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, Kapolsek Tutar IPTU H Hammadyah, didampingi Ibu Ketua Ranting Bhayangkari Polsek Tutar, Ny Hj Nur, mengunjungi Ani (35 Tahun), yang menderita sakit dan menjalani pemulihan pada salah satu rumah warga, di Desa Sidorejo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Kamis (20/02/20).

Kapolsek Tutar mengatakan, kunjungan yang dilakukannya merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan atas kondisi yang dialami warganya, “ Sesama hamba Allah SWT, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk menjalin silaturahim dan mendoakan saudara kita yang menderita sakit agar segera sembuh“, kata IPTU Hammadyah.

Selain memberikan bingkisan, pada kesempatan itu, Kapolsek Tutar juga memberikan motifasi kepada Ani, agar selalu semangat dan tabah menjalani cobaan yang dihadapinya, “ Semoga dengan kehadiran kami dapat memberi semangat kepada ibu Ani, agar segera sembuh dan dapat kembali beraktifitas seperti semula “ harap IPTU Hammadyah.

Kisah Ani, warga Desa Ratte, Kecamatan Tutar, sempat viral, setelah fotonya ditandu puluhan warga, ketika hendak menuju rumah sakit untuk mendapat perawatan medis Jumat lalu (14/02/20) beredar luas di media sosial. Foto tersebut mengundang keprihatinan dan beragam komentar dari warganet.

Betapa tidak, Ani yang telah dikaruniai empat anak, terpaksa ditandu warga dengan berjalan kaki sejauh puluhan kilometer, selama lebih kurang lima jam, menuju Desa Boddi, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, kemudian akhirnya melanjutkan perjalanan ke Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar, menggunakan mobil agar segera mendapat pertolongan.

Saat itu, Ani yang diketahui hamil dengan usia kandungan tiga bulan, mengalami pendarahan, “ Saya habis mencuci, tiba-tiba mengalami pendarahan, bidan desa menyarankan agar saya segera dibawa ke rumah sakit, untuk mendapat penanganan lebih lanjut “ cerita Ani kepada wartawan.

Ani mengaku, saat kejadian, di kampung halamannya ada beberapa mobil jenis hartop yang biasa ditumpangi warga jika ingin ke kota, namun karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk menumpangi mobil tersebut, akhirnya diputuskan agar dirinya dievakuasi dengan cara ditandu, “ Di kampung ada mobil, hanya saja akses jalan yang harus dilewati masih rusak parah, kalau dipaksakan menumpangi mobil tersebut, akan menimbulkan guncangan yang membahayakan kondisi saya saat itu “ ungkapnya.

Walau kondisi Ani sudah mulai membaik setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama tiga hari, namun calon jabang bayi dalam kandungannya tidak terselematkan, “ Kondisi saya sudah mulai membaik, walau kadang masih merasa sakit, ini masih diharuskan kontrol ke dokter, jadi belum bisa pulang ke kampung  di Desa Ratte“ ujar Ani lirih.

Salah seorang warga Desa Ratte, Ilham mengungkapkan, hingga saat ini sebagian besar wilayah di Kecamatan Tutar, memiliki kondisi jalan yang masih rusak parah, dan sulit dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat, “ Kondisi tersebut tidak hanya menghambat aktifitas warga, tetapi juga menjadi kendala warga di daerah kami, ketika hendak mendapat pertolongan medis, bahkan tidak jarang hasil bumi kami terpaksa dibiarkan rusak atau dijual ke daerah karena terkendala infrastruktur jalan yang masih buruk “ pungkas Ilham, salah satu kerabat Ani.

Ilham berharap, pemerintah serius memberikan perhatian, agar kondisi jalan di daerahnya dapat segera diperbaiki.

Kunjungan turut diikuti Kanit Binmas Polsek Tutar, Bripka Sholihin Mustari dan Bhabinkamtibmas Desa Taramanu Tua, Desa Ratte dan Desa Besoangin Induk, Brigpol Andi Iswaka. (Thaya)

__Terbit pada
20/02/2020
__Kategori
Sosial