Pandangan Budayawan Polman Soal Pancasila Sebagai Ideologi di Masyarakat
FOTO : Tokoh Masyarakat dan Budayawan Mandar, Muhammad Syariat Tajuddin. (ist)

Pandangan Budayawan Polman Soal Pancasila Sebagai Ideologi di Masyarakat

POLEWALI MANDAR,- Pancasila dalam perspektif kebudayaan saat ini memiliki tantangan besar akibat gelombang kemajuan dan transformasi dunia yang begitu cepat.

Hal itu disampaikan tokoh masyarakat dan budayawan asal Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), Muhammad Syariat Tajuddin, Kamis (16/10/2025).

Dia menjelaskan, Pancasila sebagai ideologi lahir di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Kedudukan Pancasila penting untuk diterjemahkan dan dipraktekkan dalam kehidupan berbudaya.

Lahirnya Pancasila tak menampik bahwa ia adalah sesuatu yang final yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup masyarakat.

Syariat menyebut, Pancasila sebagai falsafah hidup masyarakat Indonesia lahir di tengah-tengah masyarakat yang tak terpisahkan.

“Karenanya dia adalah ideologi yang final dan lahir di tataran Nusantara, sangat mustahil untuk dipisahkan dengan masyarakat hari ini,” terang Syariat.

Kendati begitu, Pancasila tumbuh dalam kehidupan masyarakat, akan tetapi kata Syariat terjadi satu pergeseran yang harus dihadapi oleh masyarakat itu sendiri.

“Karena lahirnya ideologi-ideologi baru dengan kecepatan perkembangan zaman, maka kedudukannya sedikit terlupakan,” ungkapnya.”Penyebab karena maraknya industrialisasi, kapitalisasi, globalisasi dengan transformasi budaya begitu kencang, membuat kita menjadi kelimpungan,” tegas Syariat.

Fenomena itu menurut Syariat, seolah masyarakat terpisahkan dari akar kebudayaannya sendiri.

Olehnya itu, dia meminta dan menghimbau agar kedudukan Pancasila sebagai sentral nilai harus dikembalikan kepada posisi awalnya.

Syariat berharap penuh agar pemerintah terus menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dengan terbentuknya Kementerian Kebudayaan sebagai wadah persatuan, terlebih kembali mempertegas kebudayaan masyarakat Indonesia dengan ideologi Pancasila.

“Hadirnya Kementerian Kebudayaan adalah sejarah baru di pemerintahan ini, dengan begitu, ini merupakan momen penting untuk kembali memikirkan, memposisikan diri sebagai masyarakat yang berbudaya dengan Pancasila sebagai pedoman hidup bermasyarakat,” tutup Syariat.(run)

__Terbit pada
16/10/2025