Mengenal Fatin Sahira Gadis Cilik asal Mapilli Polman, Hobi Balap Sepeda Tak Gentar Lawan Pria
Fatin Sahira saat mengikuti balap sepeda di Desa Ugi Baru, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polman. (thaya)

Mengenal Fatin Sahira Gadis Cilik asal Mapilli Polman, Hobi Balap Sepeda Tak Gentar Lawan Pria

POLEWALI MANDAR,- Seorang gadis cilik bernama Fatin Sahira (5) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, menarik perhatian warga lantaran kerap tampil dalam ajang balap sepeda. Dia tak gentar meski harus beradu kecepatan dengan sejumlah pembalap pria.

“Tidak takut,” kata Fatin kepada wartawan, Selasa (24/09/2024).

Fatin merupakan bungsu dari 3 bersaudara pasangan Rudi dan Helmi, warga Desa Ugi Baru, Kecamatan Mapilli, Polewali Mandar.

Gadis cilik yang lahir pada tahun 2018 silam itu, saat ini baru duduk di bangku kelas B taman kanak-kanak.

Fatin yang gemar makan bakso, mengaku senang membalap sepeda. Dia mengaku tidak takut bahaya terjatuh saat mengikuti balapan.

Terbukti dalam setiap mengikuti balapan, Fatin tidak  tampak tidak menggunakan alat pelindung seperti helem, sepatu maupun kaos tangan.

Sebaliknya, Fatin tampak begitu bersemangat mengayuh sepeda mini miliknya untuk beradu kecepatan dengan pembalap pria.

Sesekali Fatin menoleh ke belakang untuk melihat lawan, hingga mengundang sorak-sorai penonton yang kagum melihat aksinya. Fatin juga tampak lihai ketika melewati jalan menikung.

“Tidak takut (jatuh),” ujar Fatin  yang mengaku bercita-cita menjadi seorang dokter itu.

Sang ibu Helmi mengungkapkan, bakat bersepeda Fatin telah terlihat saat berusia 3 tahun. Dia menyebut, Fatin kerap terlihat membalap sepeda bersama teman sebayanya, memanfaatkan lorong sekitar tempat tinggal sebagai lintasan balapan.

“Sejak umur 3 tahun lebih sudah mulai hobi bersepeda. Suka balap apalagi di lorong,” ujar Helmi.

Dia juga mengatakan Fatin tidak pernah menangis apabila terjatuh saat balapan.

Bahkan, mengikuti balap sepeda adalah kemauan Fatin. Dia kerap menangis jika kenginan mengikuti lomba balap sepeda tidak dituruti.

“Sering jatuh sampai berdarah kakinya, tapi tidak nangis,” ungkap Helmi.

“Kemauan sendiri (balap sepeda), menangis kalau tidak ikut,” sambungnya.

Helmi mengaku sangat mendukung hobi Fatin membalap sepeda. Itu sebabnya , dia bersama suaminya tidak pernah absen mendampingi Fatin setiap mengikuti balapan.

“Sangat mendukung, makanya selalu kami dampingi kalau ikut balap sepeda,” tutupnya.

Tetap semangat yah Fatin..Semoga cita-citanya terwujud dan kelak bisa menjadi pembalap hebat yang membanggakan kedua orang tua dan mengharumkan nama bangsa. (thaya)

__Terbit pada
28/09/2024