
Lantunan Sholawat Badar Iringi Penjemputan 33 Santri Positif Corona di Polman
POLEWALI,- Sebanyak 33 santri yang terpapar corona di Pondok Pesantren Salafiyah Parappe, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, dijemput petugas yang memakai alat pelindung diri, untuk dibawa menuju rumah sakit Pratama Wonomulyo.
Proses penjemputan 33 santri yang sempat menjalani karantina mandiri di pondok pesantren, dilakukan menggunakan dua unit mobil ambulance, Selasa sore (29/9/2020).
“ Iya, ada yang dibawa ke Rumah Sakit Pratama 33 santri “, kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Polewali Mandar, H Haedar melalui pesan singkat.
Kendati demikian, Haedar tidak memberikan keterangan lebih lanjut, apakah 33 yang dievakuasi karena terpapar virus corona menunjukkan gejala atau tidak.
Berdasarkan pantauan wartawan, sebelum berangkat menuju rumah sakit untuk jalani perawatan intensif, ke 33 santri yang dijemput terlebih dahulu berdoa, bersama pengelola dan pimpinan pondok pesantren Salafiyah Parappe, Kyai H Abd Latif Busyra.
Lantunan sholawat badar menggema di lingkungan pondok pesantren, saat mobil yang ditumpangi ke 33 santri bergerak menuju rumah sakit.

Pimpinan Pondok Pesantren berharap, pemerintah memberikan perhatian serius, agar santri yang terkonfirmasi positif COVID-19, bisa segera sembuh, “ Harapannya supaya betul-betul dirawat, pemerintah betul-betul merawat dengan sebaik-baiknya, bagaimana anak menjadi baik kesehatannya, makanannya, kesehatannya “,Kyai H Abd Latif Busyra.
Abd Latif Busyra menyebut, saat ini seluruh santri di pondok pesantren asuhannya, baik yang menjalani karantina mandiri karena terpapar virus corona, maupun yang non reaktif, dalam kondisi baik-baik saja, “ Semuanya, kondisi semua santri di sini baik “, ujarnya singkat.
Diketahui, hari ini Satgas COVID-19 Provinsi Sulawesi Barat kembali merilis data penambahan kasus positif virus corona di pondok pesantren Salafiyah Parappe , sebanyak 151 santri. Hingga saat ini, sudah ada 218 santri di pondok pesantren ini yang tercatat terpapar virus corona, 14 orang diantaranya dinyatakan sembuh dan telah dipulangkan.
Sebagian besar santri yang positif masih menjalani karantina mandiri di lingkungan pondok pesantren, dengan pengawasan ketat pengelola pondok pesantren bersama pemerintah setempat, aparat keamanan, petugas kesehatan dan warga. (Thaya)