Kuliah Umum di AKPER YPPP Wonomulyo, BKKBN Ajak Mahasiswa Perangi Stunting
Direktur AKPER YPPP Wonomulyo Dr Agusnia Hasan Sulur dan Kepala Perwakilan BKKBN Sulbar, Nuryamin usai memberikan kuliah umum di Kampus Akademi Keperawatan (AKPER) YPPP Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Jumat (12/11/2021). ist

Kuliah Umum di AKPER YPPP Wonomulyo, BKKBN Ajak Mahasiswa Perangi Stunting

WONOMULYO,- Mahasiswa diharap terlibat aktif mengedukasi masyarakat terkait penanganan stunting. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat, mahasiswa dapat memprogramkan upaya percepatan penurunan angka stunting.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulbar, Nuryamin saat memberikan kuliah umum di Kampus Akademi Keperawatan (AKPER) YPPP Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Jumat (12/11).

Kuliah umum AKPER YPPP Wonomulyo dengan tema “Arah dan Kebijakan Percepatan Penurunan Stunting di Sulawesi Barat”, tidak hanya diikuti mahasiswa dari AKPER YPPP Wonomulyo, tetapi juga siswa SMK YPPP jurusan keperawatan.

“Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak baik pada pertumbuhan tubuh maupun otak, akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir,” jelas Nuryamin dihadapan ratusan mahasiswa, Jumat siang (12/11/2021).

Ia mengatakan, saat ini ada sekitar delapan juta anak di Indonesia mengalami pertumbuhan tidak maksimal dengan perbandingan satu dari tiga anak mengalami stunting. Berbagai upaya telah dilakukan BKKBN untuk menurunkan angka stunting.

“Jadi strategi yang kita upayakan adalah terbentuknya pendamping keluarga, yang stunting bakal didampingi kader dan PKK dan bidan desa,” ujar Nuryamin.

Nuryamin menyebut, pelibatan mahasiswa lewat program merdeka belajar dan KKN Tematik, merupakan strategi tambahan yang diterapkan di Sulbar.

“Mahasiswa KKN dan magang mampu berinteraksi dan memberikan pemaham kepada ibu hamil dan pendamping melalui program kampus merdeka,” tuturnya.

Untuk diketahui, Provinsi Sulawesi Barat berada pada posisi kedua masalah stunting secara nasional, dengan presentase mencapai 45,98 persen.

Direktur AKPER YPPP Wonomulyo Dr Agusnia Hasan Sulur mengatakan, pelaksanaan kuliah umum merupakan implementasi kerja sama, antara AKPER YPPP Wonomulyo dan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat.

Agusnia berharap, AKPER YPPP Wonomulyo dan BKKBN Sulawesi Barat, dapat bersinergi, khususnya menekan angka stunting di Sulbar.

“Kuliah umum ini murapakan langkah awal kerja sama Akper YPPP Wonomulyo dan BKKBN Sulbar. Kami siap bersinergi dengan BKKBN Provinsi Sulbar untuk menangani persoalan stunting di daerah kita,” pungkas Agusniah yang juga Asisten Pemerintahan dan Kesra Polman ini. (Thaya)

__Terbit pada
12/11/2021