MAMUJU,- Kendati Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 telah usai, berbagai cerita baik suka dan duka mewarnai jalannya pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Seperti yang dialami, Anggota Kepolisian Polres Metro Mamuju, Bripka Imade Suarsana, yang bertugas mengamankan jalannya pemungutan suara, pada sejumlah TPS, di Desa Takarongan, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Rabu siang (17/04/19), Imade Suarsana harus dievakuasi warga lantaran tiba-tiba sesak nafas hingga jatuh pingsan di tengah hutan, dalam perjalanan menuju salah satu TPS yang akan diawasinya didampingi sejumlah warga.

Proses evakuasi Imade Suarsana berlangsung dramatis. Polisi yang juga bertugas sebagai Bhabinkamtibmas ini harus ditandu warga menggunakan sarung, dengan berjalan kaki sejauh 10 kilometer, melewati kawasan hutan perawan serta jalan dengan tebing terjal, lantaran ketiadaan akses jalan yang bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Puluhan warga silih berganti memikul tandu yang membawa Imade Suarsana, menuju desa terdekat, kemudian dievakuasi menuju Rumah Sakit Polda Sulbar menggunakan mobil Puskesmas setempat, agar segera mendapat pertolongan.

Dari hasil pemeriksaan medis, Imade Suarsana diduga kelelahan usai menempuh perjalanan jauh mengawal dan mengamankan logistik surat suara serta memantau TPS ditempatnya ditugaskan untuk melakukan pengamanan, “ Jadi perjalanan jauh mengawal kotak TPS menuju TPS 16 setahu saya, dan itu jauh dari sini dan berbukit, informasinya 4 jam berjalan kaki, mungkin kecapean dan makanan tidak terjaga sehingga dia tidak sadarkan diri “ ujar Kapolda Sulbar, Brigjenpol Baharuddin Jafar, kepada wartawan, Kamis siang (18/04/19), usai melihat kondisi Imade Suarsana yang tengah menjalani perawatan.

“ Alhamdulillah masyrakat di sana menggotong membawanya menggunakan tandu sampai ke mobil kemudian di bawa ke rumah sakit “ sambung Baharuddin Jafar.

Setelah sehari menjalani perawatan, kondisi Imade Suarsana berangsung mulai membaik. Kapolda berharap Imade Suarsaan bisa segera pulih, agar dapat segera melanjutkan tugas sebagai abdi dan pengayom masyarakat. (Thaya)