Kapolda Sulbar Pantau Proses Vaksinasi 670 Santri di Polman
Kapolda Sulbar, Irjen Pol Eko Budi Sampurno, saat memantau jalannya proses vaksinasi untuk santri-santriwati di Ponpes Al Ihsan Kanang, Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Kamis siang (26/08/2021).

Kapolda Sulbar Pantau Proses Vaksinasi 670 Santri di Polman

POLMAN- Sebanyak 670 santri dan santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ihsan Kanang, di Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat menjalani vaksinasi COVID-19 tahap pertama.

Agar berjalan lancar, pelaksanaan vaksinasi ini mendapat pengawasan polisi, dipimpin Kapolda Sulbar Irjen Pol Eko Budi Sampurno.

Ponpes ini menjadi lokasi pertama pelaksanaan vaksinasi COVID-19, dari sedikitnya 30 Ponpes yang bernaung di bawah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulbar.

“Hari ini Alhamdulillah, dari kurang lebih 30 ponpes yang bernaung di bawah PWNU Sulbar, hari ini kami lakukan pertama di ponpes ini,“ kata Ketua Ponpes Al Ihsan Kanang H Adnan Nota, Kamis (26/08/2021).

Menurut Adnan, Ponpes Al Ihsan Kanang adalah Ponpes terbesar di Sulbar, sehingga terpilih sebagai lokasi pertama pelaksanaan vaksinasi.

“Kenapa Ponpes ini jadi pilihan pertama, karena Ponpes ini adalah Ponpes terbesar di Sulbar, dengan jumlah santri sebanyak 1271 orang, dengan 147 pembina dan pengasuh,“ terang Adnan Nota yang juga Ketua PWNU Sulawesi Barat.

Kapolda Sulbar Irjen Pol Eko Budi Sampurno mengaku, pelaksanaan vaksinasi ini adalah kegiatan yang diinisiasi polisi, untuk mempercepat herd immunity warga.

“Makanya kami ambil inisiasi ini, supaya masyarakat Sulbar lebih cepat tercapai herd immunitynya, dan ini kami lakukan secara terus menerus. Tidak hanya di sini, setiap kabupaten sudah ada,“ ungkap Eko Budi kepada wartawan.

Diakui Budi Eko, Ponpes Al Ihsan Kanang akan menjadi basis pelaksanaan vaksinasi bagi warga setempat dan Ponpes lain di bawah naungan PWNU Sulbar.

“ Insya Allah pesantren ini akan dijadikan basis vaksinasi warga sekitar sini dan pesantren-pesantren lain yang di bawah PWNU di wilayah Sulbar akan divaksin di sini, “ tandasnya.

Untuk menghilangkan rasa takut, salah satu santri memilih bermain game, saat menerima suntikan vaksin COVID-19.

Saat memantau jalannya proses vaksinasi, Kapolda Sulbar, juga menerima aduan sejumlah petugas vaksinator yang mengaku belum menerima insentif. Terkait hal itu, Kapolda meminta pihak Dinas Kesehatan Polewali Mandar, agar segera membayarkan insentif petugas vaksinator.

“Kenapa belum dibayar, jangan sementara-sementara, kasian mereka sudah kerja, saya minta satu minggu ini cair, “ tutur Kapolda kepada salah satu petugas Dinas Kesehatan Polewali Mandar,“ Kasian mereka-mereka ini, satu minggu, kasih tau saya kalau belum dibayar,“ pinta Kapolda kepada petugas.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Polewali Mandar H Haedar mengaku, telah meminta seluruh Puskesmas di daerah ini, untuk mengirimkan permintaan pembayaran sesuai kebutuhan.

“Ya itu, sudah kami buatkan petunjuk operasional. Jadi sekarang Puskesmas sisa apa namanya, menyampaikan permintaan pembayaran atas jumlah berapa yang dilayani,“ imbuh Haedar.

Haedar mengaku optimis, pembayaran insentif petugas vaksinator bisa selesai dalam sepekan.

“Saya kira selesai sesuai target, karena apa yang kita lakukan selama ini sudah sangat baik, Sisa dilakukan rekapitulasi jumlah yang dilayani. Saya kira itu tidak memakan waktu lama. SPJ (Surat Pertanggung Jawaban) bisa jadi dan bisa langsung dibayarkan,“ pungkas Haedar.

Berdasarkan pantauan wartawan, ratusan santri dan santriwati tampak antusias mengikuti vaksinasi. Beragam cara mereka lakukan, untuk menghilangkan rasa takut saat menerima suntikan vaksin, salah satunya dengan bermain game. Terlihat pula sejumlah petugas, yang berulang kali mengimbau para peserta vaksin, agar tidak berkerumun dan menjaga jarak. (thaya/sur)

Editor: Sulaeman Rahman

 

__Terbit pada
26/08/2021
__Kategori
kesehatan, Sosial