Hari Pertama Rapid Test Gratis di Pasar Induk Wonomulyo Sepi Peminat
RAPID TEST. Petugas mendata pedagang yang bersedia mengikuti rapid test gratis di Pasar Induk Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Senin (20/07/20). Namun sayang kegiatan untuk memutus penularan virus corona, justru sepi peminat

Hari Pertama Rapid Test Gratis di Pasar Induk Wonomulyo Sepi Peminat

WONOMULYO,- Pelaksanaan rapid test gratis untuk pedagang pada pasar tradisional di Kabupaten Polewali Mandar sepi peminat. Seperti yang berlangsung di Pasar Induk Kecamatan Wonomulyo, Senin (20/07/20).

Dari kurang lebih 2000 warga yang tercatat beraktifitas sebagai pedagang di pasar Induk dan Pasar Ikan Wonomulyo, hanya sebanyak 38 orang saja yang bersedia mengikuti rapid test. Itupun setelah berulang kali dibujuk petugas bersama Satgas Covid-19 setempat.

Padahal beberapa hari sebelumnya, baik secara langsung maupun melalui media sosial, pemerintah telah mengumumkan rencana pelaksanaan rapid test untuk semua pedagang, sebagai upaya memutus rantai penularan virus corona, setelah beberapa pedagang di pasar ini terkonfirmasi positif Covid-19.

Tidak sedikit pedagang, yang terlihat memilih menutup toko dan kiosnya, lantaran menolak dipanggil untuk mengikuti rapid test.

“ Sebenarnya dia (pedagang) merasa takut, makanya menghindar dengan adanya pelaksanaan rapid test ini, karena dipikir setelah dirapid takutnya langsung divonis corona, jadi memang ada kesalahan komunikasi “ kata salah seorang pedagang, Ali saat dikonfirmasi wartawan.

Hal serupa juga disampaikan Ketua Satgas Covid-19 Wonomulyo  Samiaji, yang mengungkapkan keresahan para pedagang, lantaran menduga akan diswab, “ Pantauan kami tadi ini, kayaknya mereka pada takut, mungkin dikiranya akan dipaksa untuk dirapid test, anggapannya mereka juga akan diswab, padahal ini hanya dirapid test “ katanya.

Menanggapi ketakutan pedagang, Camat Wonomulyo Asrul Ambas mengimbau para pedagang agar tidak khawatir. Dia memastikan, pedagang yang reaktif corona, bisa melakukan isolasi mandiri, “ Ada pilihan ketika ada yang positif, bisa karantina sendiri di rumah atau melalui fasilitas yang disediakan oleh pemerintah “ ujarnya melalui pengeras suara.

Selain itu, Asrul berharap para pedagang tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang bersifat negatif, terkait pelaksanaan rapid test ini, “ Saya bersama ibu kepala Puskesmas Wonomulyo, apabila ada informasi negatif tentang pelaksanaan kegiatan ini, bisa langsung bertanya kepada kepala Puskesmas atau kepada saya selaku Camat Wonomulyo “ pintanya.

Pada kesempatan sama, Kepala UPTD Puskesmas Wonomulyo dr Arfah, berusaha meyakinkan para pedagang terkait kerahasiaan hasil rapid test yang mereka lakukan, “ Pedagang tidak perlu takut dan khawatir, karena kami akan merahasiakan hasil rapid yang kami lakukan “ katanya meyakinkan.

Menurut Arfah, pelaksanaan rapid test bisa memudahkan para pedagang yang kerap melakukan aktifitas ke luar daerah, “ Pemeriksaan ini gratis, untuk semua pedagang di Wonomulyo, untuk pedagang yang sering melaksanakan perjalanan ke luar daerah, daripada dipersulit di perjalanan dalam hal pemberian surat keterangan sehat, alangkah bagusnya jika melakukan rapid test agar tidak mendapat hambatan jika ke daerah lain “ pungkasnya.

Rapid test gratis ini akan digelar kembali , Selasa (21/07/20) besok. Selain menyasar pedagang, rencananya rapid juga akan dilakukan terhadap para sopir angkutan lintas provinsi di daerah ini.

Pada kesempatan sama, Satgas Covid-19 setempat juga memperketat pengawasan terhadap pengunjung pasar yang tidak memakai masker. Pengunjung yang tidak bermasker, tidak diperbolehkan masuk ke dalam kompleks pasar sebelum mencari masker. (Thaya)

 

__Terbit pada
20/07/2020
__Kategori
kesehatan, Sosial