Gelar Tradisi Mappadendang, Cara Warga Galeso Sambut Musim Panen
WONOMULYO,- Beragam cara dilakukan warga menyambut datagnya musim panen padi, seperti yang dilakukan warga Dusun II, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, yang menggelar tradisi mappadendang, Senin (11/02/19).
Kegiatan ini ditandai dengan aktifitas sejumlah tetua yang terdiri dari pria dan wanita, berpakaian adat, secara bergantian melakukan gerakan menumbuk lesung kayu sepanjang dua meter, menggunakan alat penumbuk terbuat dari kayu berbentuk bulat memanjang yang disebut Alu, hingga menghasilkan lantunan suara indah, yang terdengar serasi antara tumbukan yang satu dengan lainnya.
Tradisi ini juga dilakukan sebagai bentuk suka cita, untuk mempertahankan warisan budaya warisan leluhur, yang makin ditinggalkan generasi muda sekarang ini.
Salah seorang tokoh adat La Rammang mengatakan, tradisi ini telah dilakukan sejak dahulu kala secara turun temurun, yang biasanya digelar setahun sekali selama dua hari dua malam “ ini merupakan tradisi lama yang kami gelar setiap tahun, siang malam kami mappadendang “ katanya.
Sebelum tradisi ini dimulai, warga yang dipimpin tokoh adat, terlebih dahulu memanjatkan doa, sebagai permohonan agar yang maha kuasa senantiasa melindungi dan memberikan keselamatan kepada semua warga di daerah ini.
Tidak ketinggalan, aneka jenis makanan juga disiapkan , diantaranya sokkol (beras ketan), pisang, ayam dan menu pelengkap lainnya, untuk dihidangkan kepada warga.
Irwan tokoh pemuda setempat, mengaku kagum terhadap warga yang masih mempertahankan tradisi dan warisan leluhur mereka. Sebab sudah jarang daerah yang melakukan tradisi seeprti ini, ditengah jaman yang sudah modern “Ini menarik sekali, sebab sudah jarang dilakukan oleh warga, semoga bisa terus dilestarikan agar menjadi pelajaran bagi generasi penerus yang akan datang ,”harapnya..
Tradisi Mappadendang merupakan salah satu tradisi unik yang dilakukan oleh suku Bugis saat menyambut maupun usai panen padi. Tradisi Mappadendang ini digelar sebagai wujud rasa syukur kepada sang Pencipta atas limpahan rezeki dan hasil panen padi yang diperoleh. (Thaya)







