POLEWALI MANDAR,- Sebanyak 53 warga dilaporkan terjangkit virus demam berdarah (DBD) di Desa Ambopadang, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Dinas Kesehatan setempat kini menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) karena penularan virus begitu cepat.

“Tiba-tiba muncul dan penyebarannya begitu cepat, sehingga kita tetapkan KLB untuk langkah penanganan,” kata pengelola penanganan DBD, Dinkes Polman, Syamsul kepada wartawan, Jumat (11/10/2024).

Diketahui, kasus pertama warga terjangkit DBD di Desa Ambopadang, Kecamatan Tutar, tercatat Selasa, (24/09). Kurang lebih 3 pekan jumlahnya membludak menjadi 53 orang.

“Selama tiga pekan terakhir ada 53 warga terjangkit DBD dari Desa Ambopadang, Tutar,” terang Syamsul.

Lebih lanjut Syamsul mengatakan, status KLB ditetapkan selama 21 hari ke depan. Dia mengaku pemerintah setempat bersama pihak Puskesmas telah melakukan langkah penanganan.

“Salah satunya dengan memasifkan fogging atau pengasapan untuk membasmi jentik nyamuk penyebab menularnya DBD,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, 49 warga di Desa Ambopadang, terjangkit DBD. Warga yang terjangkit DBD semuanya tinggal di Dusun Ambopadang.

“Sampai terakhir ini saya diupdate sama pihak Puskesmas, itu sudah 49. Itu dari 49 sudah mulai balik sebagian ke rumah,” kata Kepala Desa Ambopadang, Basri kepada wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (11/10/2024).

Dia mengaku, pihaknya bersama dinas terkait masih berupaya mencari asal muasal sumber penyebar virus. Apalagi kasus DBD ini diakui pertama kali di Desa Ambopadang.

“Ini sumber pertama masih kita meraba. Sebelumnya ada keluarga dari Kalimantan kebetulan ada neneknya meninggal, di situ mulai ada gejala. Terus ada juga santri yang pulang kampung, kebetulan di daerah tempatnya mondok sempat ada masalah yang sama (DBD). Tapi itu masih kita telusuri. Setahu saya ini baru pertama kali di daerah ini ada DBD,” ungkap Basri. (run/thaya)