Dinkes Polman Catat 61 Kasus HIV/AIDS Sepanjang Tahun 2024
Gambar ilustrasi. (int)

Dinkes Polman Catat 61 Kasus HIV/AIDS Sepanjang Tahun 2024

POLEWALI MANDAR,- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, mencatat  pasien 61 kasus pasien HIV/AIDS di daerah ini sepanjang tahun 2024. Jumlah kasus tersebut alami lonjakan signifikan dibanding tahun 2023.

“Kenapa melonjak, karena semakin kita genjot teman-teman untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di bawah. Teman-teman ke bawah melakukan pemeriksaan screaning,” kata pengelola penyakit HIV/AIDS Dinkes Polman, Nur Enny Gani kepada wartawan, Senin (24/02/2025).

Enny mengungkapkan jika selama ini pihaknya masih kesulitan menemukan populasi kunci atau kelompok masyarakat yang beresiko tinggi tertular HIV/AIDS. Sebagian besar populasi kunci tersebut diketahui masih menutup diri.

“Inilah populasi kunci yang sulit kami temukan. Nanti kita dapat kalau dia giliran sakit baru datang ke layanan kesehatan, baru kita deteksi, karena mereka kadang menutup diri, nanti sakit baru ketahuan,” ujarnya.

Dia lalu mengatakan, di Polman sudah ada 4 layanan rujukan untuk pasien HIV/AIDS.  3 Puskesmas dan 1 Rumah Sakit.

Sementara Puskesmas lain hanya dapat melakukan screaning karena ada beberapa persyaratan yang belum terpenuhi.

“Rujukan mengobati HIV/AIDS seperti Puskesmas Campalagian, Wonomulyo dan Pekkabata dan RSUD Hajja Andi Depu. Inilah 4 layanan yang mengobati pasien Odhiv (orang dengan HIV),” terang Enny.

“Puskesmas lain hanya sekedar pemeriksaan screaning, kalau sudah ada positif dia dirujuk ke layanan PDP (perawatan, dukungan dan pengobatan) karena ada persyaratan,” sambungnya.

Lebih lanjut Enny mengatakan, Puskesmas Pekkabata merupakan salah satu layanan yang paling banyak menangani pasien HIV/AIDS. Diakui, pasien tersebut berasal dari sejumlah wilayah di daerah ini.

“Pasien paling banyak ditangani di Puskesmas Pekkabata, tapi bukan orang Pekkabata semua, ada dari wilayah luar, misal dari Wonomulyo, mereka tidak mau memeriksakan diri ke Wonomulyo karena merasa malu,” tandasnya.

Enny menambahkan, jika sepanjang bulan Januari – Februari tahun 2025 pihaknya telah menemukan 5 pasien baru kasus HIV/AIDS.

“Di tahun 2025, Januari Februari 5 kasus temuan baru..5 pasien baru,” ucapnya.

Enny berharap populasi kunci tersebut aktif memeriksakan diri ke layanan kesehatan yang telah ditentukan demi memutus rantai penularan HIV/AIDS,

“Kita ingin memutuskan mata rantai penularan HIV/AIDS yang semakin meningkat di Polman, dengan cara kesadaran datang di layanan, periksa dan cek kesehatan jika memang merasa sakit, jangan ada kata takut,” pungkasnya.

Untuk diketahui populasi kunci rentan terpapar atau menularkan HIV kepada orang lain. Contoh populasi kunci: Wanita pekerja seks (WPS), Transgender, Lelaki seks dengan lelaki (LSL), Pengguna napza suntik (penasun). (thaya)

__Terbit pada
24/02/2025
__Kategori
kesehatan