Derita Tumor Ganas, Wanita Miskin Terbaring Lemah di Rumahnya

Tapango,- Nasib malang ini dialami Rabiana (45 tahun), warga Desa Riso, Kec.Tapango, Kab.Polman.

Sudah beberapa bulan terakhir, ibu empat anak ini hanya dapat terbaring lemah di rumahnya, lantaran kondisinya yang kian memprihatinkan.

“ Awalnya saya masih bisa beraktifitas sedikit demi sedikit, barulah setelah beberapa bulan ini, kondisi saya semakin parah hingga seperti sekarang ini “ ungkap Rabiana, kepada wartawan, Selasa (04/12/18).

Diceritakan, Tumor ganas yang dideritanya berawal saat kepalanya terbentur pada sepotong kayu, sepulang mencuci pakaian di sungai sekitar empat tahun silam.

Benturan tersebut awalnya tidak menimbulkan luka ataupun bekas, hingga beberapa hari kemudian, muncul sebuah benjolan kecil bernanah di bagian kepala bekas terbentur, disertai rasa sakit pada bagian tubuh yang lain.

Kondisi tersebut sempat diperiksakan ke Puskesmas terdekat untuk diberi pengobatan, namun seiring berjalannya waktu, benjolan kecil seukuran biji jagung di kepalanya terus membesar hingga nyaris menyamai ukuran bola kaki orang dewasa.

“ awalnya di puskesmas disuruh compress tapi tidak ada berubahan, lalu di rujuk ke rumah sakit, saya sudah minta buat di operasi, tapi kata dokter alatnya tidak lengkap, karena semakin parah saya diarahkan ke rumah sakit makassar, di makassar dokter tidak berani lakukan operasi karena katanya penyakitnya sudah menyebar, saya cuman dianjurkan untuk melakukan kemoterapi, hingga akhirnya dokter mengatakan kalau penyakit saya sudah sulit untuk disembuhkan “ cerita Rabiana sambil meneteskan air mata.

Walau berat menerima kenyataan, tidak lantas membuat janda yang sebelumnya berprofesi sebagai pedagang campuran ini berputus asa.

Selain dengan bantuan pengobatan medis, upaya mendapatkan sembuhan penyakit tumor ganas yang dideritanya, juga dilakukan Rabiana dengan pengobatan tradisonal. Tidak sedikit dukun yang telah didatangi, dengan harapan kondisinya bisa sehat seperti semula.

Namun malang, Tuhan masih berkata lain, cobaan akibat penyakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh, sementara sedikit tabungan yang dimiliki dari hasil berjualan juga telah habis untuk biaya pengobatan.

Beruntung, setiap bulan pemerintah desa Riso masih rutin memberikan bantuan berupa beras miskin sebanyak 10 kilogram, sehingga Rabiana tidak perlu terlalu pusing memikirkan dapur yang harus terus mengepul.

Dengan kondisi yang makin memprihatinkan, Rabiana yang terbaring lemah di rumahnya, tidak pernah pasrah, harapan mendapat kesembuhan sepertia sedia kala menjadi mimpi dan doa dalam setiap tarikan nafasnya.

“ semoga ada yang bisa membantu saya, agar saya bisa sembuh, bisa kerja sepertia sedia kala, semoga Tuhan menguatkan dan mengabulkan doa saja “ harap Rabiana. (Thaya)

 

__Terbit pada
04/12/2018
__Kategori
kesehatan, Sosial

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *