
Ada 151 Kasus Baru Corona di Ponpes Salafiyah Polman, Dinkes Pantau Lokasi Karantina Mandiri
POLEWALI,- Lonjakan kasus santri yang terpapar corona, di Pondok Pesantren Salafiyah Parappe, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, terus bertambah.
Hari ini, Satgas COVID-19 Provinsi Sulawesi Barat, kembali merilis data penambahan kasus baru sebanyak 151 santri, “ 151 kasus adalah merupakan kluster dari pesantren Salafiyah, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar. Saat ini semuanya sementara isolasi mandiri di pondok pesantren dengan pengawasan Puskesmas Campalagian “, ujar Juru Bicara Satgas COVID-19 Sulawesi Barat, Safaruddin S, melalui rilis yang diterima wartawan, Selasa (29/9/2020).
Untuk mengantisipasi meluasnya penularan virus ke, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dr Alif Satria, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar Andi Suaib Nawawi, bersama pemerintah Kecamatan Campalagian dan aparat keamanan dari Polsek Campalagian, mendatangi pondok pesantren Salafiyah, meninjau kondisi gedung tempat ratusan santri yang terkonfirmasi positif corona maupun reaktif berdasarkan rapid test, menjalani karantina mandiri.
Kendati menyebut proses karantina sudah berjalan dengan baik, kepada pengelola pondok pesantren, Alif Satria meminta agar tetap meningkatkan pengawasan, untuk menghindari terjadinya kluster baru, “ Sampai hari ini sudah terbagi dengan baik, yang terkonfirmasi, yang masih dalam menunggu hasil BBLK, yang tidak terpapar berdasarkan rapid, itu sudah terbagi dengan baik, harapan kita, itu dilakukan dengan penanganan yang disiplin, ketat, kalau tidak ini akan jadi kluster yang besar, itu yang kita khawatirkan “, kata Alif kepada wartawan usai memantau lokasi karantina di pondok pesantren.

Alif juga berpesan, agar pengelola pondok pesantren memberi kabar, jika ada santri yang menjalani karantina mandiri menunjukkan gejala, “ Tadi kita sudah bicara dengan pengurus, bahwa apabila adalah hal-hal yang memerlihatkan secara klinis, ringan maupun berat, harus dibawa ke rumah sakit dan itu sudah disiapkan “, harapnya.
Diakui Alif, saat ini sebahagian santri telah dievakuasi ke rumah sakit, untuk menjalani perawatan intensif, “ Sebagian sudah dibawa ke rumah sakit berdasarkan kapasitas yang ada. Saat ini masih ada sekitar 40 orang yang kita tunggu hasilnya (swab), mudah-mudah tidak bertambah (kasus positif) “, pungkasnya.
Pada kesempatan sama, Sekretaris Umum Pondok Pesantren Salafiyah Parappe, Uztads Suaib Jawas mengaku belum bisa memastikan sampai kapan santri di pondoknya menjalani karantina mandiri. Namun demikian, diakui Suaib, saat ini para santri yang menjalani karantina mandiri dalam kondisi baik-baik saja, “ Katanya masih mau dibicarakan penanganannya, sementara dikarantina di sini. Alhamdulillah, kondisi para santri yang dikarantina baik-naik saja. Mereka lari-lari untuk kuatkan imun tubuh “, imbuhnya.
Berdasarkan pantauan wartawan, gedung yang menjadi tempat karantina ratusan santri, berada di tengah areal perkebunan, tidak jauh dari pemukiman warga. Kondisi gedung masih dalam proses penyelesaian pembangunan.
Akses jalan menuju lokasi karantina tampak dijaga sejumlah petugas, baik dari pengelola pondok pesantren, warga sekitar bahkan wali santri.
Untuk meringankan beban pengelola pondok pesantren, pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, diketahui telah mengirim sejumlah bantuan, diantaranya beras, telur, susu, vitamin, obat-obatan, masker hingga tandon penampungan air bersih.
Tercatat, jumlah santri pondok pesantren Salafiyah Parappe yang terpapar corona sebanyak 218 orang. 14 orang diantaranya sudah dinyatakan sembuh dan telah dipulangkan.