BWS Sulawesi V Normalisasi Sungai Matakali 10 Km di Polman Untuk Cegah Banjir
POLEWALI MANDAR,- Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi V mulai melakukan proses normalisasi Sungai Matakali di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Normalisasi sungai sepanjang 10 kilometer itu diharap dapat mencegah banjir yang setiap tahun menghantui warga setempat.
Pantauan wartawan di lokasi, Rabu (22/01), proses nornalisasi sungai dilakukan dengan menerjukan 2 alat berat. 1 eskavator PC 200 dan 1 eskavator amphibi.
Eskavator PC 200 dikerahkan melakukan pengerukan sedimen sungai ke arah hulu. Sementara eskavator amphibi digunakan mengeruk sedimen ke arah muara sungai.
Sejumlah warga juga tampak antusias memantau jalannya proses normalisasi sungai Matakali.
“Sesuai target kebutuhan lapangan (normalisasi sungai) sepanjang 10 kilometer,” PPK BWS Sulawesi V, Rangga Ardiansah kepada wartawan, Rabu (22/01/2025).
Meski begitu, Rangga belum memastikan besaran dana yang dikucurkan untuk menjalankan proyek normalisasi tersebut. Namun dia mengungkapkan, jika dana yang digunakan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025.
“Untuk nilai kegiatan, itu melalui proses audit terlebih dahulu. Jadi kami masih bekerja dulu,” tuturnya.
Menurut Rangga, nilai anggaran akan disesuaikan dengan volume pekerjaan. Proses auditnya langsung dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) atau Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum.
Sementara salah satu warga Kelurahan Matakali bernama Zainal Abidin mengaku bersyukur, sebab dengan terlaksananya normalisasi sungai ini, mimpi mereka terbebas dari banjir akan segera terwujud.
Diakui Zainal, hampir setiap musim penghujan pemukiman warga di daerah ini terendam banjir luapan sungai. Bukan hanya itu, banjir juga kerap meneggelamkan lahan pertanian, perkebunan hingga tambak warga. dengan kerugian materil yang tidak sedikit.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan berterima kasih dengan adanya normalisasi sungai ini, kini kami bisa sedikit tenang, harapan kami terbebas dari banjir segera terwujud. Selama ini kami menderita setiap musim hujan, bukan hanya rumah yang terendam, kebun, sawah dan tambak juga ikut tenggelam,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, banjir merendam pemukiman, areal persawahan hingga perkebunan warga di Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, Minggu (22/12) lalu. Terjadinya pendangkalan sungai menjadi salah satu penyebabnya.
“Kita sangat harapkan keseriusan pemerintah, agar banjir ini tidak terus-terusan terjadi setiap musim penghujan. Bagaimana itu sungai bisa normalisasi, sehingga bisa meminimalisir terjadinya banjir,” kata salah satu warga, Tundra. (thaya)