Polisi Periksa 5 Saksi Ungkap Pelaku Pencurian AC di Apartemen Dokter RSUD H.A Depu Polman
POLEWALI MANDAR,- Satuan Reserse dan Kriminal Polres Polman bergerak cepat menyelidiki pelaku pencurian 30 unit penyejuk udara atau air conditioner (AC) yang terpasang di apartemen dokter RSUD Hajja Andi Depu Polewali di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Sebanyak 5 saksi dari pihak RSUD telah dimintai keterangan.
“Lima saksi diperiksa. Dari pihak rumah sakit,” kata Kanit Resum Sat Reskrim Polres Polman, Iptu Iwan Rusmana kepada wartawan, Kamis (19/12/2024) kemarin.
Pemeriksaan tersebut berlangsung sejak kemarin di ruang unit Resum Sat Reskrim Polres Polman, jalan Dr.Ratulangi, Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, Kamis (19/12). Saksi yang diperiksa terdiri dari tekhnisi AC hingga penanggung jawab apartemen.
“Dari pihak rumah sakit, tenaga kontrak, ada yang tehnisi AC, bagian parkir, penanggung jawab apartemen,” beber Iwan.
Hilangnya 30 unit AC yang terpasang pada 10 kamar di lantai 4 apartemen dokter RSUD Hajja Andi Depu Polewali itu, diketahui pihak rumah sakit sejak Senin (09/12) lalu. Namun masalah ini baru dilaporkan ke Polisi, Rabu (18/12) kemarin.
Alasannya, karena pihak rumah sakit ingin memastikan apakah AC tersebut benar-benar hilang dicuri atau karena dipindahkan ke ruangan lain.
“Kenapa telat melapor, karena diinventarisiasi dulu barangnya..jangan sampai barang yang hilang dipindahkan ke unit (ruangan) lain. Setelah memastikan barang hilang dicuri, baru melapor,” jelas Iwan.
Lebih lanjut Iwan mengatakan, 10 kamar yang berada di lantai 4 apartemen dokter RSUD Hajja Andi Depu masih kosong alias belum difungsikan. Itu sebabnya, tidak ada penjagaan khusus di tempat tersebut.
“Sehingga tidak ada penjagaan khusus terhadap apartemen itu,” tandasnya.
Iwan enggan berspekulasi terkait penyebab hilangnya puluhan unit AC tersebut, apakah karena keterlibatan orang dalam atau sebaliknya. Meski begitu, dia menyebut jika tidak semua pintu kamar apartemen dirusak ketika pelaku hendak mengambil AC.
“Apakah ada orang dalam yang terlibat atau tidak, nanti kita masuk dalam materi penyelidikan. Ada 10 kamar, ada yang di rusak ada yang tidak,” pungkasnya. (thaya)