
Petani di Wonomulyo Polman Keluhkan Sampah Menumpuk Sepanjang 500 M di SaIuran Irigasi
POLEWALI MANDAR, – Sejumlah petani mengeluhkan keberadaan sampah yang menumpuk sepanjang 500 meter dan dibiarkan mengalir dalam saluran irigasi di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Sebabnya, areal persawahan warga terancam tercemari berbagai jenis sampah yang berada dalam saluran irigasi tersebut.
Sampah tersebut menumpuk dalam saluran irigasi sekunder di Kecamatan Wonomulyo. Tumpukan berbagai jenis sampah tersebut mengalir bersama air mulai dari Kelurahan Sidodadi hingga Desa Kebunsari, Selasa (08/04).
Pemandangan tersebut sempat mengundang perhatian warga. Apalagi sampah tersebut mengeluarkan bau busuk yang menyengat.
“Masalahnya, kalau sampah-sampah ini tetap akan masuk di sawah, itu sangat mengganggu, ” kata salah satu petani Surajid kepada wartawan, Selasa (08/04/2025).
Menurut Surajid, keberadaan sampah tersebut dapat mencemari areal persawahan warga. Sehingga membuat proses pertumbuhan tanaman padi terganggu.
“Masalahnya akan mengganggu pertumbuhan tanaman jika masuk di sawah, ” ungkapnya.
Dia berharap pemerintah memikirkan solusi terbaik untuk mengatasi sampah tanpa harus merugikan para petani. Dia mengaku siap ikut bekerja bakti untuk membersihkan sampah.
“Kalau mau, solusinya kerja bakti saja, jangan sampahnya dibiarkan mengalir seperti ini. Kami sebagai petani siap ikut kerja bakti, ” ujar Surajit meyakinkan.
Keluhan serupa juga diungkapkan petani lain bernama Wawan. Dia menyebut sampah plastik sulit terurai sehingga berpengaruh pada kesuburan tanah jika masuk ke dalam sawah.
“Sangat terganggu lah. Itu kan (plastik) tidak bisa busuk, nanti dampaknya sama tanah dan tanaman,” tuturnya.
Dia berharap pemerintah segera melakukan upaya untuk membersihkan sampah dalam saluran irigasi.
“Ini harusnya segera diangkut (sampah), jangan dibiarkan seperti ini. Kalau kita petani bisa kerja sendiri kalau sampahnya sedikit, ini kebanyakan, ” tandasnya.
Sementara juru operasi dan pemeliharaan sumber daya air, Tasdir mengungkapkan jika awalnya pemerintah berencana melakukan kerja bakti untuk membersihkan sampah dalam saluran irigasi tersebut. Itu sebabnya pintu air dibuka agar sampah mudah dibersihkan.
“Tadi kan sudah koordinasi dengan teman-teman, karena besok mau kerja bakti makanya pintu air dibuka supaya sampahnya terkumpul, ” tuturnya.
Hanya saja kata Tasdir, banyak warga yang melayangkan protes saat sampah mulai terkumpul lantaran menimbulkan bau busuk. Itu sebabnya, pintu air lainnya terpaksa dibuka agar sampah yang menumpuk segera mengalir bersama air.
“Masyarakat semua protes karena sampah semua naik menimbulkan bau busuk. Makanya dilepas semua ini sampah mengalir sama air, ” terangnya.
Menurut Tasdir, sampah yang menumpuk dalam saluran irigasi diperkirakan mencapai 500 meter. Rencananya, pemerintah akan melakukan kerja bakti pembersihan sampah pada Rabu besok (09/04).
“Besok kita tetap akan kerja bakti bersama teman-teman. Sepanjang pemantauan saya, tumpukan sampah ini sepanjang 500 meter, ” pungkasnya.