
Babinsa Kodim 1402 Polman Lakukan Fogging usai 2 Warga Terserang DBD di Mapilli
POLEWALI MANDAR,- Babinsa Koramil 1402/Wonomulyo terjun melakukan fogging atau pengasapan pemukiman warga di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Tujuannya untuk memberantas nyamuk aedes aegypti usai dua warga terserang demam berdarah dengue (DBD)
“Fogging dilakukan untuk menghindari perkembangan jentik nyamuk karena sudah ada dua warga yang terserang DBD,” kata Babinsa Koramil 1402/Wonomulyo Pelda Abdul Gaffar dalam keterangannya, Jumat (28/03/2025).
Pelaksanaan fogging berlangsung di Desa Ugi Baru, Kecamatan Mapilli, Kamis (27/03). Fogging dilakukan bersama petugas dari Puskesmas setempat.
Fogging menyasar semua tempat yang berpotensi menjadi wadah perkembangbiakan jentik nyamuk aedes aegypti, karena dapat menularkan virus penyakit DBD.
Apalagi 2 warga dari desa ini yang tertular penyakit DBD masih jalani perawatan intensif di rumah sakit.
“Keduanya sementara dalam perawatan di rumah sakit pratama Wonomulyo,” tutur Gaffar.
Sementara Dandim 1402/Polman Letkol Czi Sabar Chandra Gufta Panjaitan mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terlebih saat musim penghujan.
Dia juga mengapresiasi Babinsa yang bergerak cepat membantu warga demi mencegah penularan penyakit DBD.
“Ini sangat positif ya, selain fogging, Babinsa juga kita imbau untuk melakukan kerja bakti melakukan pembersihan lingkungan sekitar apalagi sebentar lagi hari raya idul Fitri,” tuturnya.
“Kalau lingkungan bersih, tentunya wabah penyakit tidak mudah berkembang dan warga juga merasa nyaman menyambut hari raya,” sambung Letkol Sabar.
Dia mengungkapan, kegiatan karya bakti pembersihan lingkungan rutin dilakukan oleh satuan jajaran TNI, atas inisiasi pimpinan TNI AD, Pangdam, Korem hingga Kodim.
“Di tingkat Kodim, Koramil bahkan sampai di desa dilakukan oleh para Babinsa dengan mengajak warga melakukan pembersihan lingkungan untuk menghindari banjir dan wabah penyakit,” jelasnya.
Letkol Sabar yakin, kegiatan sederhana ini bisa memberikan dampak positif jika dilakukan secara berkelanjutan.
“Meski tidak serta merta dapat mencegah terjadinya penularan penyakit, namun bila dilakukan secara rutin dan berkelanjutan dapat membawa manfaat positif bagi masyarakat,” pungkasnya. (zik/thaya)