
Permainan Toyang Roeng Meriahkan Pesta Pernikahan Warga di Polman
MASYARAKAT suku Mandar memiliki permainan unik bernama Toyang Roeng mirip komedi putar. Permainan tradisional ini kerap ditampilkan untuk menghibur tamu undangan dalam pesta pernikahan.
Toyang Roeng terbuat dari beberapa potong kayu dan bambu. Dibentuk mirip kemedi putar yang tingginya bisa mencapai 5 meter.
Permainan ini dilengkapi 4 tempat duduk dengan posisi menggantung. 2 pria bertugas menggerakkan toyang roeng agar dapat berputar dengan stabil, sehingga masyarakat yang menaikinya tampak sedang berayun.
Jumat siang (21/02) sekira pukul 11.00 Wita, permainan ini ditampilkan di Lapangan Pancasila, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat.
Pasangan pengantin baru bernama Dian Niswati dan Galib Khayat bersama keluarga terdekat menjadi yang pertama mengawali permainan ini. Mereka tampak memakai pakaian adat lengkap sehingga menarik perhatian.
Setelah semua pemain telah duduk pada posisi yang ditentukan, Toyang Roeng mulai digerakkan.
“Sangat deg-degan, tapi seru. Tradisi toyang roeng ini harus dilestarikan,” kata pengantin wanita, Dian kepada wartawan.
Sekilas, permainan ini tampak berbahaya, apalagi saat Toyang Roeng berputar dengan cepat. Tidak mengherankan warga yang mencoba permainan ini kerap berteriak seperti ketakutan.
Salah satu tokoh masyarakat bernama Nasir menuturkan, permainan toyang roeng merupakan warisan leluhurnya dari daerah Tande, Kabupaten Majene. Pelaksanaan permainan ini sudah menjadi tradisi untuk memeriahkan pesta pernikahan.
“Ini tradisi suku Mandar dari Tande. Sudah turun temurun dilaksanakan kalau ada pesta pengantin,” ungkapnya.
Diakui Nasir, tradisi ini merupakan wujud kebahagiaan kedua mempelai dan seluruh keluarga yang hendak ditularkan kepada semua orang.
“Selalu diadakan (Toyang Roeng), tidak boleh tidak. Sebagai wujud kebahagiaan untuk ditularkan kepada semua orang,” pungkasnya. (thaya)