Waspada ! Warga Pulliwa Polman Ngaku Diserang OTK Pakai Parang Saat Berkendara
POLEWALI MANDAR,- Pria bernama Muh Jamal Hamzah (26) mengaku diserang orang tak dikenal (OTK) menggunakan parang saat berkendara di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Korban yang berboncengan bersama istri dan anaknya terluka lantaran terjatuh dari motor saat melarikan diri.
“Waktu dikejar dan diserang (pakai parang) saya suruh istriku tunduk karena menangis terus, jadi tidak sempat kena (sabetan parang),” kata Jamal saat berikan keterangan kepada polisi, Selasa (07/01/2025).
Aksi penyerangan tersebut dialami Jamal dan keluarga saat berkendara di Jalan Poros Kannusuang, Desa Pulliwa, Kecamatan Bulo, Senin kemarin (06/01) sekira pukul 11.30 wita. Saat itu, Jamal berkendara dari arah Wonomulyo menuju tempat tinggalnya di Dusun Sarre, Desa Pulliwa.
“Banyak kali saya coba diparangi, sudah keluar dari sarungnya (parang). Tapi tidak sempat kena,” ungkapnya.
Lebih lanjut Jamal menuturkan, OTK yang mengejarnya berjumlah 3 orang dan mengendarai 2 sepeda motor. Mereka berulang kali berteriak agar Jamal berhenti.
“Dua motor, satu berboncengan, satunya sendiri, sempat teriak-teriak suruh saya berhenti sambil pegang parang,” ujarnya.
Jamal mengaku tidak mengenali para pelaku. Meski begitu, dia sempat melihat ciri-ciri satu pria bermotor yang mengejarnya.
“Saya tidak kenal, dua bercadar (masker), satu tidak. Yang berboncengan yang menyerang,” ujarnya.
“Yang satu itu besar badannya, tatto di tangan kiri penuh. Mukanya saya lihat karena tidak pakai cadar (masker) yang dua orang tidak saya tau karena pakai cadar (masker),” sambung Jamal.
Diakui Jamal, OTK berhenti mengejar ketika dirinya terjatuh dari motor tidak jauh dari pemukiman warga. Istri dan anak Jamal terluka karena ikut terjatuh dari motor.
“Pada saat saya jatuh, dia (otk) berhenti mengejar, mereka tidak mendekat karena langsung ada orang datang, langsung dia racing motornya putar balik. Istri dan anak saya juga terluka karena jatuh dari motor,” bebernya.
Jamal juga mengaku tidak mengetahui penyebab sehingga dirinya dikejar dan diserang OTK. Diapun tidak dapat memastikan apakah ketiga OTK tersebut adalah pelaku begal atau bukan.
“Saya heran, kalau betul-betul begal kenapa saya dibiarkan lari baru dikejar. Seandainya begal, pasti dia tidak biarkan saya lolos,” ucapnya.
Dia berharap polisi dapat mengungkap identitas pelaku untuk pertanggungjawabkan perbuatannya. Apalagi kejadian tersebut membuat warga resah.
“Makanya saya berinisiatif melapor, supaya ini pelaku bisa ditangkap. Apalagi warga semakin resah dengan adanya kejadian ini,” pungkas Jamal. (thaya)