Mengenal Rusmiati Aminuddin, Bidan Teladan Sempat 2 Kali Di-prank Pemkab Polman
POLEWALI MANDAR,- Sudah beberapa pekan Bidan Rusmiati Aminuddin diperbincangkan warga hingga menjadi pemberitaan media baik lokal maupun nasional.
Sebabnya, Rusmiati sempat 2 kali menjadi korban prank Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polewali Mandar (Polman).
Musababnya, sebuah sepeda motor baru yang diberikan untuk Rusmiati, sebagai hadiah atas prestasinya usai dinobatkan sebagai Bidan Teladan 2024 oleh Kementerian Kesehatan, ditarik kembali pihak Pemkab untuk dikembalikan kepada dealer.
Alasannya membuat geleng-geleng kepala. Ternyata, motor yang diserahkan kepada Rusmiati saat puncak perayaan Hari Kesehatan Nasonal ke 60, Selasa, 12 November 2024 lalu, ternyata belum dibayar pihak Pemkab karena anggaran pengadaannya belum cair.
Untuk diketahui, Rusmiati Aminuddin adalah Bidan yang bertugas di Desa Taloba, Kecamatan Tutar. Desa Taloba berjarak sekira 60 kilometer dari Kecamatan Polewali yang berstatus sebagai ibu kota Kabupaten Polman.
Taloba merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah pegunungan. Beberapa dusunnya masih sulit dijangkau, baik menggunakan kendaraan roda dua empat, apalagi saat musim penghujan.
Sejak terangkat menjadi ASN (aparatur sipil negara) pada tahun 2017 lalu, Rusmiati telah mengabdikan diri sebagai bidan di desa tersebut.
“Sejak terangkat jadi ASN di Taloba. Saya bidan pertama di Taloba, baru mekar dari Tubbi saya langsung dikirim ke sana,” ungkap Rusmiati kepada wartawan, Rabu (15/01/2025).
Perempuan kelahiran 1989 itu mengungkapkan jika menjadi seorang bidan merupakan angan-angannya sejak kecil. Dahulu, warga di desanya diakui sulit mendapat pelayanan khususnya di bidang kesehatan karena ketiadaan petugas.
“Dulu di desa saya tidak ada bidan., masyarakat kadang sulit dapat layanan. Melihat warga kesusahan dapat pelayanan kesehatan, itu alasan saya jadi bidan untuk bangun desa,” ungkap Rusmiati meyakinkan.
Lebih lanjut ibu 1 anak itu menuturkan, banyak suka duka yang dirasakan sejak bertugas sebagai bidan di desa terpencil itu. Tantangan terberatnya, sulitnya memberikan layanan kesehatan kepada warga saat jam kerja,
“Kalau warga semua baik. Di sana (Taloba) kita harus siap kerja 24 jam, karena biasanya warga baru datang periksa saat sore atau malam, biasanya pagi sampai siang mereka ke kebun,” tutur Rusmiati.
“Kadang juga ada keluarga pasien yang harus kita datangi tengah malam, apalagi kalau sudah dijemput sanak keluarganya,” sambung Rusmiati.
Rusmiati lalu menceritakan salah satu pengalaman tak terlupakan sejak mengabdikan diri sebagai bidan di Desa Taloba. Pada suatu waktu, dia harus mengabaikan keselamatan diri dan anaknya saat membantu warga yang bersalin darurat di tengah jalan yang longsor.
“Waktu merujuk tengah malam saya bawa anak yang baru berumur 1 tahun. Terpaksa berhenti di tengah jalan yang sering longsor karena tetiba mengedam ibunya yang mau bersalin. Karena harus menyelamatkan ibu yang mau bersalin ini, nyawa saya dan anak terancam,” pungkasnya.
Diketahui, Rusmiati mendapat penghargaan sebagai Bidan teladan tingkat nasional 2024 dari Kementerian Kesehatan. kategori Pengabdian Tanpa Batas.
Atas prestasinya yang mengharumkan nama daerah, Rusmiati lalu diganjar hadiah 1 unit sepeda motor baru dari mantan Pj Bupati Polman, Ilham Borahima. Selain itu, pihak Dinkes Polma juga berjanji memberikan fasilitas 1 motor dinas untuk menunjang kinerja Rusmiati selama memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Tidak mau ketinggalan, Muhammad Hamzih yang baru saja dilantik sebagai Pj Bupati Polman menggantikan Ilham Borahima yang habis masa jabatannya, juga menjanjikan hadiah 1 motor baru untuk Rusmiati. (thaya)