Melihat Kemegahan Kantor Desa Kurma di Polman, Mirip Istana Dijuluki Gedung Putih
POLEWALI MANDAR,- Bangunan kantor Desa Kurma di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, menarik perhatian warga lantaran tampak megah mirip istana. Karena didominasi warna putih warga lalu menamai bangunan kantor tersebut ‘Gedung Putih’.
Untuk diketahui, Kurma merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Mapilli. Desa ini berjarak sekira 20 kilometer dari Kecamatan Polewali yang merupakan ibu kota Kabupaten Polman.
Kantor desa Kurma memiliki 3 ruangan dengan fungsi berbeda-beda. 1 ruangan khusus untuk kepala desa. 1 ruangan untuk staf desa. Serta 1 ruangan berfungsi sebagai aula pertemuan.
Keberadaan lambang burung garuda yang ditempatkan pada bagian atas dinding depan, membuat kantor desa Kurma tampak lebih berwibawa.
Pembangunan kantor desa berukuran 13 x 10 meter ini, diinisiasi sang kepala Desa Baharuddin. Salah satu tujuannya untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.
“Sebenarnya ini kalau masalah kantor sejarahnya panjang. Sewaktu kami dilantik tahun 2022 masuk ke kantor keadaannya memang perlu di rehab, banyak dari keluhan dari warga karena kondisinya kurang nyaman,” kata Baharuddin kepada wartawan, Kamis (23/01/2025).
Bak gayung bersambut, dinas terkait merespon kondisi tersebut dan memberikan dukungan kepada Baharuddin untuk melakukan rehab. Akhirnya pada tahun 2023, pembangunan kantor desa dimulai.
“Sehingga kami pada tahun 2023 itu ada peluang, diberikan saran untuk membuat kantor desa yang baru, awalnya diminta rehab, tapi kami berusaha bagaimana caranya agar kantor desa bisa dibangun ulang walaupun keadaannya sederhana asal bisa melayani warga dengan nyaman,” ujar Baharuddin.
Lebih lanjut dia mengemukakan, ide membangun kantor desa dengan bentuk seperti sekarang ini, terinspirasi dari pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) oleh pemerintahan Jokowi. Dia juga mengaku mencari ide lain dengan melihat bangunan sejumlah kantor desa termasuk Istana Bogor.
“Kami terinspirasi saat itu karena viral-viralnya pemerintahan Jokowi untuk menuntaskan pembangunan IKN sehingga inspirasinya dari sana. Ada juga terinspirasi dari beberapa kantor desa, saya konsultasi dengan yang mendesain ternyata bisa dibuat dengan model yang menyerupai istana,” bebernya.
Menurut Baharuddin, proses pembangunan kantor desa Kurma berlangsung 2 tahap. Mulai tahun 2023 – 2024. Kantor tersebut dibanguan menggunakan alokasi dana desa dengan anggaran mencapai Rp 300 juta.
“Kita bangun kantor desa ini 2 tahap, yang pertama struktur bangunan pondasi, dinding dan atap pada tahun 2023. Kita lanjutkan tahap 2 dan Alhamdulillah pada tahun 2024 ini ada peluang kami untuk menyelesaikan sampai tahap finishnya,” terang Baharuddin.
“Ini sebenaranya dari dana desa tidak diperbolehkan, sehingga kami berinisiatif untuk melakukan pembangunan dari alokasi dana desa. Nilai keseluruhan dari 2023 sampai 2024, sekira 300 juta,” sambungnya.
Baharuddin lalu menuturkan jika keberadaan satu tiang pilar yang ditempatkan pada bagian tengah depan pintu masuk kantor, memiliki makna tersendiri sebagai symbol persatuan.
“Ini tunggal tiang, kan di mandar itu konsep mammesa, kita bersatu, jadi ini symbol persatuan. Kenapa di tengah, karena kita ini pemerintah desa meski melayani semua warga, sama rata semua, tidak ada yang bisa dibeda-bedakan,” terangnya.
Baharuddin mengaku bersyukur pembangunan kantor desa Kurma berjalan lancar. Apalagi warga mengapresiasi pembangunan kantor tersebut.
“Alhamdulillah kami bersyukur, karena warga yang datang respon positif, dan dalam hal pelayanan bisa lebih maksimal,” pungkasnya. (thaya)