Lamban Penanganan Longsor Picu Kecelakaan di Nosu Mamasa, Mahasiswa Ancam Unjuk Rasa
MAMASA,- Lambannya penanganan jalan tertutup longsor akibatkan sebuah truk terguling di Jalan Poros Nosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Mahasiswa mengancam gelar unjuk rasa jika pemerintah tidak segera mengirim alat berat untuk bersihkan material longsor.
“Sehingga sekali lagi kami sampaikan kepada dinas PU segera menggerakkan alat berat ke Tabone Nosu Pana, dan jika dalam waktu dekat tidak ada respon dari mereka, dalam waktu dekat akan melakukan aksi besar besaran bersama kawan mahasiswa,” kata salah satu aktivis mahasiswa, Rizal Landolalan kepala wartawan, Jumat (03/01/2024).
Rizal lantas mempertanyakan keseriusan Pemprov Sulbar dan Pemkab Mamasa untuk memperhatikan kondisi akses jalan daerah ini.
Dia juga meminta DPRD sebagai wakil rakyat tidak hanya diam. Apalagi longsor yang kerap menghambat aktivitas warga di daerah ini bukankah baru pertama terjadi.
“Pemprov dan Pemda jangan pura-pura buta melihat penderitaan rakyat. DPRD juga, jangan hanya diam melihat kondisi ini. Karena ini tanggung jawab kalian sebagai wakil rakyat,” tuturnya kesal.
Rizal mengungkapkan, kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan sebuah truk bermuatan sayur terguling saat berupaya lewati jalan tertutup longsor, terjadi Kamis malam (02/01). Meski tidak menyebabkan korban, kecelakaan itu menimbulkan kerugian puluhan juta rupiah.
“Truck yang memuat sayur-sayuran tujuan Sulawesi Tenggara terbalik di salah satu titik longsor jalan poros tabone nosu, sehingga diperkirakan sayuran ini mengalami kerusakan dengan kerugian puluhan juta rupiah,” terangnya.
Dia mengatakan sejumlah titik longsor menutup jalan Poros Sumarorong – Nosu dan Pana. Longsor disebabkan tingginya curah hujan yang mengguyur daerah ini.
“Belakangan ini Mamasa diguyur hujan sehingga mengakibatkan beberapa titik longsor di jalan provinsi kabupaten Mamasa, antara kecamatan Sumarorong Nosu dan Pana sehingga banyak badan jalan yang tertutup,” pungkasnya.
Dalam potongan video pendek yang diterima wartawan, Jumat (03/01) terlihat puluhan warga bergotong royong menarik badan truk menggunakan tali, sehingga posisinya normal kembali. (thaya)