Asal Usul Penamaan Desa Kurma di Polman
POLEWALI MANDAR,- Kurma adalah nama salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat.
Secara administrasi, desa dengan luas wilayah ± 11,25 KM² ini terbagi menjadi enam dusun. Yaitu, Dusun Paredeang, Dusun Kurma, Dusun Bodang-Bodang, Dusun Manye-Manye, Dusun Kurra dan Dusun Lamungan.
Pada sebelah Utara, Desa Kurma berbatasan dengan Desa Beroangin, sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Mapilli dan Desa Bonne-Bonne, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Luyo dan sebelah Timur berbatasan dengan Desa Rappang Barat / Desa Bakka-Bakka.
Berdasarkan data AKP (Analisa Kependudukan Partisipatif) pada tahun 2020, diketahui penduduk Desa Kurma berjumlah sekira 3614 jiwa. Terdiri dari laki-laki sebanyal 1764 jiwa, dan perempuan sebanyak 1868 jiwa.
Desa Kurma berdiri pada tahun 1988. Pemekaran dari Desa Mapilli yang saat ini sudah berubah status menjadi Kelurahan Mapilli.
Pembentukan desa Kurma berawal dari keinginan masyarakat yang mengharapkan peningkatan kwalitas pelayanan publik, mengingat pusat pemerintahan desa induk (Desa Mapilli) jaraknya agak jauh sekitar 5 km dari dusun Paredeang dan dusun Kurma.
Atas dasar itulah para tokoh masyarakat dusun tersebut melakukan rembuk merencanakan pemekeran wilayah atau berpisah dari desa Mapilli. Setelah dilakukan musyawarah bersama dengan pemerintah Desa Mapilli disepakati untuk mengajukan pemekaran Desa Kurma kepada Pemerintah daerah.
Kurma ditetapkan sebagai desa persiapan pada tanggal 11 Agustus 1988. Saat itu. M Said ditunjuk sebagai pejabat kepala desa.
Lalu bagaimana asal usul penamaan Desa Kurma..?
Kepala Desa Kurma Baharuddin mengungkapkan, Kurma merupakan singkatan dari nama 2 dusun. Yaitu Kurrak dan Mapilli.
“Kurma itu singkatan Kurrak dan Mapilli,” kata Kepala Desa Kurma Baharuddin kepada wartawan, Kamis (23/01/2025).
Dia menuturkan, dahulu di desa ini ada kampung bernama Kurrak yang juga dikenal dengan nama Lebukan. Penduduk di kampung Kurrak memang didominasi warga yang berasal dari Desa Kurrak yang saat ini masuk dalam wilayah Kecamatan Tapango.
“Dulu-dulu itu kan sudah ada memang kampung namanya kampung Kurrak, orang bilang Lebukan, itu kampung Kurrak. Termasuk penduduk yang awal-awal di sini, sama dengan Mapilli,” ungkap Baharuddin.
Warga yang enggan menghilangkan identitas nama Kurrak dan Mapilli saat pemekaran, mengusulkan agar desa diberi nama Kurrak dan Mapilli disingkat Kurma.
“Jadi pada saat berpisah (mekar), itu keinginanannya tokoh-tokoh di sini, supaya tetap ada (nama) Kurrak dan Mapilli disingkat Kurma,” pungkas Baharuddin. (thaya)