Pegusaha Ririn Agita Riani bersama suami. (ist)

Pengusaha Laporkan Pemda Polman Gegara Sewa Tenda dan Kursi HUT Kabupaten, Korban Rugi Rp 148 Juta

POLEWALI MANDAR,- Pengusaha bernama Ririn Agita Riani di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, mengadu ke polisi atas dugaan penggelapan dan penipuan yang diduga dilakukan oknum di lingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Polman. Sebab, dirinya belum menerima dana pembayaran sewa tenda dan kursi yang digunakan Pemerintah Daerah (Pemda) saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Polman pada tahun 2023.

“Baru sementara masuk pengaduannya, dugaan penipuan dan penggelapan, pelapor kita arahkan melengkapi barang buktinya,” kata Kasi Humas Polres Polman Iptu Muhapris kepada wartawan, Selasa (17/12/2024).

Ririn bersama suami mengadukan masalah yang dialaminya ke Polres Polman di Jalan Ratulangi, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali, Selasa (17/12). Selain masalah sewa tenda dan kursi, Ririn juga menyinggung biaya cuci mobil kendaraan dinas Pemda Polman yang juga belum terbayar hingga membuatnya menelan kerugian sebanyak Rp 148 juta.

“Kerugian sekitar 148 juta, sejak tahun 2023 di Desember. Biaya HUT Polman yang tenda acara kemarin itu 50 petak dan 5000 kursi begitu , sama ada juga cuci mobil kendaran dinas, itu usahanya suamiku. Itu yang tidak diselesaikan sampai sekarang,” ujar Ririn saat dikonfirmasi usai jalani pemeriksaan di Polres Polman.

Ririn mengaku sudah 2 kali melayangkan somasi ke Pemda Polman untuk mempertanyakan masalah ini. Namun setelah hampir setahun berlalu, belum ada kejelasan terkait dana miliknya tersebut.

“Saya memutuskan untuk melapor, soalnya kita sudah dua kali melakukan somasi tapi betul-betul tidak ada itikad baik dari Pemda Polman,” ujarnya.

Ririn mengaku heran, sebab pihak Pemda Polman justru mengaku telah mencairkan dana dimaksud. Padahal hingga saat ini, dirinya belum pernah menerima pembayaran dalam bentuk apapun.

“Sudah ada yang membayar katanya, cair di sini, tapi tidak ada bukti, uang juga tidak ada sampai sama saya,” tuturnya.

Ririn berharap pihak Pemda Polman sebagai pengguna jasa miliknya, menunjukkan itikad baik dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini.

“Kita tidak tahu siapa pelakunya, dan siapa yang kira-kira mencairkan itu dana, terus lari kemana, tidak ada memang komunikasi ke rekanan. Saya juga tunggu dari pihak Pemda tapi tidak ada kabar, hari ini dilaporkan. Minta tolong batuannya sama-sama kawal, kita tegakkan keadilan saja, bagaimana sebaiknya ini Polman, bagaimana mau berkembang kalau begini terus,” pungkasnya. (thaya)

__Terbit pada
17/12/2024