Ratusan guru menuntut hak berkumpul di halaman kantor Bupati Mamasa, Senin (16/12/2024). ist

Nestapa Ratusan Guru di Mamasa Menanti Pembayaran Tunjangan Sertifikasi – Tamsil

MAMASA,- Ratusan guru di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, kembali meradang. Sebabnya,  sudah berbulan-bulan belum mendapatkan tunjangan sertifikasi dan tunjangan tambahan penghasilan (tamsil).

Para guru yang nestapa mengancam akan menduduki dan merayakan natal di kantor daerah setempat, jika tunjangan yang menjadi hak mereka tidak diberikan hingga akhir pekan ini.

“Kalau tidak ada realisasi sampai jumat,  rencana kita pasang tenda di kantor keuangan dan kantor daerah, diduduki, apa boleh buat kita akan bernatal di sana,” kata koordinator guru, Rimayanti melalui sambungan telepon, Selasa (17/12/2024).

Wanita yang akrab disapa Rima itu mengaku prihatin dengan nasib para guru di daerah ini. Terlebih dana yang mereka nanti akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari khususnya menyambut hari raya Natal yang tinggal menghitung hari.

Dia menyebut tidak ada damai yang dirasakan para guru menyambut natal, jika pemerintah setempat tidak memberikan tunjangan sertifikasi dan tamsil mereka.

“Kasihan juga kita mau melakukan hari raya, kantong kering kita mau mengatakan damai padahal hati kecil tidak berdamai. Berdosalah kita,” ujar Rima.

Lebih lanjut Rima menuturkan jika  sudah sembilan bulan sedikitnya 720 guru di daerah ini belum menerima tunjangan tamsil. Sementara 200 guru belum menerima tunjangan sertifikasi untuk triwulan III dan 720 guru belum menerima tunjangan sertifikasi untuk triwulan IV.

“Kalau untuk Tamsil itu 9 bulan, hanya sampai Maret (2024) dibayarkan. April sampai sekarang belum dibayar,” ungkapnya.

“Kalau tunjangan sertifikasi ada 200 orang yang belum menerima triwulan III dan ada 720 belum menerima triwulan IV,” sambung Rima.

Menurutnya, tunjangan sertifikasi yang menjadi hak para guru nilainya berbeda-beda, sesuai gaji pokok mereka. Sementara tunjangan tamsil nilainya Rp 250 ribu setiap orang per bulan.

“Tamsil sekitar 250 ribu per orang per bulan. Sertifikasi satu kali gaji pokok, nilainya bervariasi tergantung gaji pokok,” terang Rima.

Diakui Rima, pertemuan telah dilakukan dengan pihak pemerintah setempat. Pihak pemerintah berjanji akan segera merealisasikan pembayaran tunjangan para guru, selambat-lambatnya dalam pekan ini.

“Pemerintah berjanji akan bayarkan dalam Minggu ini, mengingat proses di bank hanya sampai dalam Minggu ini saja. Karena Minggu berikutnya sudah tidak ada transaksi lagi, karena kalau sudah minggu keempat sudah tutup buku,” tuturnya.

Hanya saja kata dia, dalam pertemuan yang dihadiri Pj Bupati Mamasa Muhammad Zain, Sekda Mamasa Muhammad Syukur dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Mamasa Herry Kurniawan, disebutkan jika tidak semua tuntutan para guru akan dipenuhi.

Berkurangnya transferan dana dari pemerintah Pusat disebut-sebut menjadi alasannya.

“Menurut pernyataan Pemda akan dibayarkan sebagian, karena dana dari pusat mengalami penurunan,” ujar Rima.

Selain itu, lanjut kata Rima, keterlambatan pembayaran tunjangan para guru di daerah ini diakui pemerintah setempat karena lambannya pengajuan SPM (surat perintah membayar) dari dinas terkait.

“Tapi entahlah, apa mereka punya taktik seperti itu untuk mengulur waktu saja atau bagaimana. Ini pihak Diknas lambat padahal sudah kami wanti-wanti sebelumnya, saya desak untuk buat SPM, supaya kalau ada uang langsung tanda tangan SP2D (surat perintah pencairan dana),” pungkasnya. (thaya)

__Terbit pada
17/12/2024