Pedagang Pasar Baru Polewali Kompak Dukung DIGASKAN di Pilkada Polman
POLEWALI MANDAR,- Pedagang di Kompleks Pasar Baru Polewali kompak memberikan dukungan kepada pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar (Polman) nomor urut empat Dirga Adi Putra Singkarru-Iskandar Muda Baharuddin Lopa di Pilkada Polman 2024. Merekapun menitipkan harapan kepada Dirga-Iskandar untuk membenahi tata kelola pasar di daerah ini.
Hal tersebut disampaikan para pedagang saat pasangan dengan akronim DIGASKAN ini menggelar kampanye dengan cara blusukan di Kompleks Pasar Baru Polewali, Minggu (10/11) kemarin. Sejak tiba di pintu masuk pasar, pedagang langsung menyambut paslon Dirga Iskandar dengan teriakan “Digaskan nomor empat”!!.
Pada kesempatan itu, Paslon Dirga-Iskandar berkeliling sempat berkeliling dan berinteraksi langsung dengan pedagang pasar untuk mendengar keluh kesah dari mereka.
Tidak sedikit pedagang yang langsung mengambil handphone untuk mengabadikan moment sambil berswafoto dengan paslon Digaskan.
“Tolong dibenahi pasar ikan, utamanya saluran air yang tersumbat dan selalu banjir,” kata salah satu pedagang, Saenul.
Jika paslon Dirga-Iskandar memenangkan Pilkada Polman, Saenul meminta pembenahan pada bagian atap di Kompleks Pasar Baru Polewali. Sebab saat musim hujan, pasar selalu kebanjiran hingga mengganggu aktivitas warga.
Sementara pedagang lain bernama Rudi berharap paslon Digaskan memperhatikan pengelolaan sampah, serta memberikan bantuan UMKM menumbuhkan kembali geliat jual beli di pasar ini.
“Sepi penjualan pak dan kurang perputaran uang dan kalau bisa ada bantuan-bantuan untuk pedagang ikan di sini,” harapnya.
Menjawab keluhan warga, paslon Dirga- Iskandar mengatakan jika memenangkan Pilkada Polman, akan menuntaskan persoalan sampah dan akan memperbaiki sistem tata kelola pasar ini. Penanganan sampah ini akan menjadi prioritas 100 hari kerja paslon Digaskan.
“Saya berjanji setelah pelantikan akan langsung memprioritaskan membersihkan sampah di pasar baru. langkah ini sangat penting karena ini sangat parah karena bukan hanya di pasar baru, tetapi di pasar sentral Pekkabata, pasar wono dan lainnya,” ujar Dirga.
Dirga mengaku prihatin melihat penumpukan sampah di sekitar pasar. Apalagi tidak sedikit sampah yang dibuang ke laut.
“Ini sangat berbahaya karena mencemari lingkungan sekitar dan ekosistem laut, apalagi di dekat perairan ini banyak nelayan budidaya rumput laut sehingga hal ini bisa mempengaruhi kualitas rumput laut,” terangnya.
Selain mencemari dan mengancam ekosistem laut, Digra juga menyebut sampah bisa menjadi sumber penyakit. Karena banyak lalat dan belatung sehingga mengancam kesehatan warga sekitar.
“Budaya kita yang harus diubah tidak boleh lagi kita membuang sampah ke sini dan ke laut. Kita sepakat bahwa kita tidak membuang sampah tetapi mengelola sampahnya dengan tekhnologi yang canggih sehingga bisa menghasilkan nilai ekonomis,” tuturnya.
Dirga mengaku sudah pernah belajar soal penanganan sampah ke beberapa negara Asia seperti Malaysia, Singapura, korea Selatan. Bahkan pada buan Juni lalu, dia sudah pernah mendatangkan ahli sampah dari negara Korea Selatan untuk melihat penanganan sampah di Polman.
“Insya Allah ke depan kita akan kelola sampah menggunakan sebuah tekhnoloogi yang canggih sehingga sampah ini bisa diolah atau didaur ulang menjadi nilai ekonomis,” pungkas sarjana S2 lulusan Mancenster University Inggris ini.(run/thaya)